Kerusuhan Pemilu Warnai Latihan Sispamkota di Tuban
Ngopibareng.id - Peristiwa kerusuhan pada Pilkada 2006 lalu menjadi peristiwa kelam yang tidak bisa dilupakan dalam sejarah politik di Kabupaten Tuban.
Peristiwa kerusuhan itu tentu diharapkan tidak terjadi kembali di Bumi Wali saat Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024 mendatang.
Upaya untuk mengantisipasi terjadinya kerusuhan saat Pemilu 2024 mendatang telah dilakukan oleh Polres Tuban.
Salah satunya dengan melakukan Latihan Sistem Pengamanan Dalam Kota (Sispamkota) terkait Kesiapan Pengamanan Pemilu Serentak Tahun 2024 di Alun-alun Tuban.
Kapolres Tuban, AKBP Suryono mengatakan, latihan Sispamkota ini dilakukan dalam rangka memastikan kesiapan petugas pengamanan dalam pemilu serentak 2024.
"Tahun 2006 pernah ada kericuhan di Tuban dan itu yang tidak kami harapkan. Semoga pesta demokrasi menjadi betul-betul pesta semuanya senang dan happy, tidak ada yang sakit hati," terang Kapolres Tuban usai latihan Sispamkota, Selasa 10 Oktober 2023.
Kapolres mengungkapkan, dalam pemilu serentak 2024 mendatang, petugas yang disiapkan dari Polres Tuban ada sekitar 800 personel ditambah lagi dari TNI serta dari Linmas.
Dia berpesan, kepada seluruh petugas keamanan baik dari Polri-TNI agar selalu menjaga kesehatan agar saat mengamankan pemilu 2024 semuanya dalam kondisi sehat.
"Sebelum pelaksanaan kegiatan nanti akan kami cek kesehatan dulu secara serentak, sehingga harapannya semuanya sehat dalam mengamankan pesta demokrasi," pungkas Kapolres.
Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tuban, Fatkul Iksan mengapresiasi pelaksanaan latihan Sispamkota, karena memang kegiatan ini dalam rangka untuk mengamankan pemilu serentak 2024 mendatang.
"Tentu kita sebagai penyelenggara secara teknis kita sangat memerlukan pengamanan tersebut. Karena bagian dari suksesnya pemilu juga keamanan dalam pemilu," jelas Fatkul Iksan.
Sebatas diketahui, dalam latihan Sispamkota terkait Kesiapan Pengamanan Pemilu Serentak Tahun 2024 tersebut, terdapat beberapa kali adegan kerusuhan antara massa dengan aparat kepolisian.
Selain itu, dalam latihan tersebut massa juga melakukan tindak kejahatan penjarahan serta penculikan terhadap penyelenggara pemilu. Bahkan, petugas juga berhasil menjinakkan terkait adanya ancaman teror bom.
Advertisement