Kerusakan Terparah di Lombok Utara
Kerusakan terparah akibat gempa 7 skala Richter (SR) yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu 5 Agustus kemarin adalah Kabupaten Lombok Utara. Gempa terjadi bertepatan waktu sholat Isya.
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dampak terparah memang di Lombok Utara karena episentrumnya ada di sana. "Skala yang dirasakan lebih dari 7 MMI atau Modified Mercalli Intensity," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam konferensi pers di Jakarta, Senin 6 Agustus.
Kabupaten Lombok Timur, menurut dia, juga mengalami merusakan namun untuk gempa susulan lebih banyak mengarah ke barat. Secara keseluruhan wilayah Lombok mengalami gempa dengan level 7 hingga lebih dari 7 MMI.
Sedangkan wilayah Bima, Denpasar, Karangasem merasakan gempa dengan level 5-6 MMI yang artinya mengalami kerusakan ringan jika bangunan memenuhi standar tahan gempa. Sementara wilayah Kuta merasakan gempa pada level 4 MMI yang seharusnya tidak mengalami kerusakan jika bangunan standar tahan gempa.
Untuk wilayah Jawa Timur seperti Malang, Genteng, Situbondo dan NTT seperti Waingapu merasakan gempa dengan skala 2-3 MMI.
Sutopo mengatakan kendala yang dihadapi saat ini di lapangan kekurangan alat berat, padahal di Lombok Utara dan Lombok Timur kondisinya parah. Setidaknya tercatat ada tiga jembatan terputus.
Sebelumnya dalam pemberitaan Kabid Kedaruratan BPBD NTB Agung Pramuja mengatakan jika menyisir dari Kabupaten Lombok Barat hingga Lombok Utara kerusakan cukup besar. Bahkan di Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, 80 persen rumah penduduk rusak.
Ia juga menyebut terjadi longsor di sejumlah titik, jalan pecah-pecah dan beberapa jembatan roboh.
Selain Kabupaten Lombok Utara yang banyak mengalami rusak berat, wilayah Lombok Barat juga mengalami kerusakan cukup berat. Sedangkan di Kabupaten Lombok Timur, bangunan yang sebelumnya retak karena gempa 6,4 SR pada 29 Juli 2018 kini ada yang roboh.
Korban jiwa
Sebelumnya Sutopo mengatakan jumlah korban jiwa pascagempa 7 SR yang mengguncang Lombok, NTB, Minggu kemarin, mencapai 91 orang. Sebanyak 72 orang tercatat di Kabupaten Lombok Utara, sembilan orang di Kabupaten Lombok Barat, empat orang di Kota Mataram, dua orang di Kabupaten Lombok Tengah, dua orang di Kabupaten Lombok Timur dan dua orang di Bali.
"Semuanya Warga Negara Indonesia," ujar dia.
Sementara total masyarakat yang terluka mencapai 209 orang, dan puluhan ribu orang mengungsi. (an/rr)
Advertisement