Kerjasama Proyek Properti Rp 21 T Ditandatangani di FIABCI Summit
Upaya para pengembang Indonesia untuk menarik investasi luar negeri ke Indonesia menuai hasil. Di depan peserta pembukaan FIABCI Global Business Summit 2018, kerjasama proyek properti senilai Rp 21 Triliun ditandatangani antara pengembang Indonesia dan investor dari luar negeri.
''Di acara ini, ditandatangani kerjasama 56 proyek dari 17 pengembang senilai Rp 21 Triliun. Kita masih menyiapkan sejumlah proposal proyek untuk kepentingan business meeting di acara ini senilai Rp 68 Triliun,'' kata Ketua Umum DPP REI dan President FIABCI Asia Pacific Soelaeman Soemawinata.
Ia mengemukakan hal itu saat menyampaikan sambutan pembukaan FIABCI Global Business Summit 2018 yang berlangsung di The Westin Hotel, Nusa Dua Bali. Rencananya, kegiatan internasional para pengembang seluruh Indonesia ini dibuka Presiden Joko Widodo.
Namun, karena ada agenda mendesak lainnya, ia mewakilkan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Selain Basuki, hadir juga Dewan Pertimbangan Presiden Soeharso Manoarfa. Menteri Pariwisata Arief Yahya menjadi keynote speaker di acara yang dihadiri 350 pengusaha properti dari berbagai negara ini.
Soelaeman dalam sambutannya banyak menyampaikan perjuangan DPP REI untuk menjadi tuan rumah FIABCI Global Summit yang diselenggarakan kali pertama di luar Eropa ini. Dia juga membeberkan kampanye DPP REI tentang skema pengadaan rumah rakyat di Indonesia ke berbagai negara anggota FIABCI.
''Dari kunjungan kita ke berbagai negara anggota FIABCI, hanya Indonesia yang penyediaan rumah untuk rakyat (affordable housing) dengan melibatkan kalangan pengusaha swasta. Karena itu, banyak anggota FIABCI dari negara lain ingin mengetahuinya lebih dekat,'' katanya.
Karena itu, lanjut Soelaeman, REI menyampaikan terima kasihnya yang besar kepada pemerintah yang berkomitmen besar dalam pengadaan rumah terjangkau untuk rakyat. Diantaranya dengan program pengadaan sejuta rumah.
''Dengan adanya program pemerintah itu, telah memberikan peluang kepada seluruh anggota REI di seluruh Indonesia untuk ikut ambil bagian dalam program tersebut. Ini adalah peluang bisnis bagi kami sekaligus mewujudkan idealisme kami dalam pengadaan rumah rakyat,'' katanya disambut tepuk tangan seluruh peserta baik dari dalam maupun luar negeri.
Tak pelak, penyelenggaraan kegiatan yang digelar DPP REI dan FIABCI ini mendapat pujian dari Menteri Basuki yang hadir mewakili presiden Jokowi. ''Atas nama Presiden, kami sangat mendorong dan mendukung penuh acara FIABCI Global Business Summit di Bali ini,'' katanya.
Dia mengharapkan kerjasama yang makin bagus dengan para anggota REI dalam pengadaan rumah di Indonesia. Dia mengakui masih banyak masalah dalam memenuhi kebutuhan perumahan bagi rakyat. Namun, dengan perbagai program yang diluncurkan pemerintah, masalah itu bisa diatasi bersama.
''Kami melihat capaian program sejuta rumah dari tahun ke tahun terus meningkat. Sampai dengan Nopember 2018 ini, program tersebut sudah menembus angka 1,041 juta rumah. Kini ada perluasan kebijakan lagi untuk penyediaan rumah bagi ASN, TNI dan Polri,'' katanya.
Basuki meminta seluruh anggota REI memberikan kontribusi yang lebih siginifikan dalam pengadaan rumah terjangkau bagi rakyat. Pemerintah juga akan terus mengembangkan berbagai kebijakan yang bisa memberi kemudahaan dalam pencapaian program tersebut.
FIABCI Global Business Summit akan berlangsung hingga tanggal 8 Nopember mendatang. Selain diisi berbagai seminar tentang Affordable Housing dan Tourism Development, juga diisi busines to business meeting yang mempertermukan para pengembang luar negeri dengan Indonesia.
Sehari sebelumnya juga digelar Rapat Kerja Nasional REI yang diikuti seluruh pengurus DPD REI. Rakernas juga dihadiri sekitar 1500 anggota DPP REI dari berbagai pelosok tanah air.
FIABCI (Federation Internationale des Administrateurs de Bien- Conselis Immobiliers) adalah Federasi Real Estate International. FIABCI didirikan di Paris 73 tahun lalu. Kini, federasi pengembang seluruh dunia itu telah beranggotakan 72 Negara.
Indonesia menjadi negara pertama di luar Eropa yang menjadi tuan rumah pertemuan bisnis para pengembang seluruh dunia ini. Pertemuan tahun ini sudah yang ke-37 kali. Indonesia terpilih menjadi tuan rumah karena punya model pengembangan rumah rakyat yang melibatkan swasta. (Rif)
Advertisement