Didemo Ringankan SPP 50 Persen, Unisma: Itu Kebijakan Internal
Sejumlah mahasiswa Universitas Islam Malang (Unisma), Kota Malang, Jawa Timur yang tergabung dalam Gerakan Aksi Menuntut (Geram) meminta kepada pihak rektorat untuk memberikan keringanan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) sebesar 50 persen.
Hal itu menyusul penyelenggaraan belajar-mengajar di semester genap pada 2021, ini dilakukan secara virtual atau daring. Karena digelar secara daring, mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Geram meminta keringanan SPP, sebab, biaya operasional perkuliahan tidak terpakai.
Humas Aksi Aliansi Geram Unisma, Achmad Najib Ad-Daroin, mengatakan pada hari ini Selasa 19 Januari 2021, pihaknya sudah melakukan audiensi dengan pihak rektorat terkait tuntutan tersebut.
"Kami sudah melakukan audiensi hari ini dengan rektorat. Oleh mereka (rektorat) akan ditinjau kembali tuntutan kami dan akan diinformasikan kembali kepada kami," ujarnya pada Selasa 19 Januari 2021.
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Geram Unisma tersebut menuntut agar pihak rektorat meringankan besaran SPP sebesar 50 persen. "Secara gambaran umumnya kami menuntut keringanan SPP sebesar 50 persen. Tapi oleh pihak rektorat akan ditinjau kembali besarannya," katanya.
Selanjutnya kata Najib, terkait dengan bantuan subsidi data internet dari Kemendikbud RI sebesar 50 Gigabyte (GB) pihaknya juga sudah menyampaikan keluhan tersebut kepada pihak rektorat.
Sebab ujar Najib, memang keterangan kuota paket data yang diterima oleh mahasiswa sebesar 50 GB. Namun, untuk penggunaan kuota internet, seperti penggunaan Zoom Meeting untuk perkuliahan dibatasi hingga 25 GB. Sedangkan sisanya adalah untuk kuota chating. "Hal ini sudah kami sampaikan dan akan ditinjau lagi oleh Tim IT rektorat," ujarnya.
Sementara itu, Rektor Unisma, Maskuri mengatakan, terkait tuntutan dari aliansi mahasiswa Geram tersebut akan segera dirumuskan oleh internal rektorat. "Itu adalah kebijakan internal kami," katanya singkat.
Advertisement