Kereta LRT Jabodetabek Tabrakan, TransJakarta Kecelakaan
Hari ini ada tabrakan Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodetabek di rel di jalur layang ruas Munjul, Jakarta Timur. Posisi kecelakaan di rel yang berada di ketinggian sekitar 10 meter. Sebelumnya, bus TransJakarta yang sedang "ngetem" ditabrak temannya dari belakang.
Senior Manager PKBL, CSR & Stakeholder Relationship PT INKA (Persero) Bambang Ramadhiarto mengatakan peristiwa tabrakan LRT sekitar pukul 13.00 WIB. Terjadi tumbukan antara dua rangkaian kereta LRT di lintasan tersebut.
"Tumbukan tersebut melibatkan dua rangkaian kereta LRT di antara petak stasiun Harjamukti-statius Ciracas jalur LRT Jabodetabek," kata Bambang dalam keterangan tertulis, Senin 25 Oktober 2021.
Kecelakaan ini terjadi saat pengujian. Rencananya, trainset 29 itu akan diuji tim dari Ditjen Kereta Api Kementerian Perhubungan. Tabrakan ini pun melibatkan trainset 20 dan trainset 29 LRT Jabodebek. Kecelakaan terjadi di antara Stasiun Ciracas dan Stasiun Harjamukti atau di sekitar wilayah Cibubur, Jakarta Timur.
Kereta tersebut tidak berpenumpang. Meski demikian, masinis PT INKA, Faisal, 29 tahun, mengalami luka ringan dan tengah mendapat perawatan di Rumah Sakit Melia Cibubur. Sedangkan masinis yang berada di depan kereta yang bertabrakan selamat dengan dengan luka ringan.
Tim PT INKA masih menginvestigasi peristiwa tersebut. Kondisi kereta LRT mengalami kerusakan. Salah satu gerbong terlihat terangkat.
Sebelum KRL Jabodetabek tabrakan, kecelakaan maut dua bus TransJakarta terjadi di sekitar MT Haryono, Jakarta Timur. Kecelakaan tersebut menewaskan dua orang dan 37 orang terluka. Kecelakaan itu mengakibatkan kaca depan bus pecah, bodi depan dan belakang bus hancur, dan kaca samping bus juga pecah.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, satu di antara dua orang yang meninggal adalah penumpang. Sementara satu orang lainnya adalah sopir bus TransJakarta yang menabrak bus di depannya. Sopir itu sebelumnya terjepit pascabenturan kuat terjadi antara dua bus tersebut.
Korban tewas dibawa ke RS Polri Kramat Jati. Sedangkan korban luka berat dan ringan juga sudah dirawat di beberapa rumah sakit terdekat.
Tak Ada Upaya Pengereman
Sambodo mengatakan bahwa sopir bus yang dibelakang terlihat tidak berupaya mengerem sehingga tabrakan terjadi. "Kami masih penyelidikan. Tetapi jika lihat, tidak ada upaya pengereman dari kendaraan belakang," katanya.
Sambodo juga menyebutkan bahwa bus yang sedang “ngetem” terdorong sepanjang 15 meter setelah bus lain menabrak dari belakang.
"Kalau kita lihat, posisi akhir kendaraan ini cukup jauh majunya, ada kurang lebih 15 meter dari posisi yang harusnya berhenti. Jadi kan terdorongnya dengan kecepatan cukup tinggi," kata Sambodo.
Adapun dua armada TransJakarta yang mengalami kecelakaan yaitu milik operator Bianglala Metropolitan dengan nomor body BMP 211 dan BMP 240.
Direktur Opreasional PT TransJakarta Prasetia Budi menyampaikan ucapan belasungkawa untuk para korban dalam insiden tersebut. “Saya mewakili seluruh managemen dan keluarga besar PT Transportasi Jakarta mengucapkan rasa belasungkawa sebesar-besarnya dan mendoakan agar para korban bisa lekas pulih serta diberi ketabahan untuk keluarga korban yang meninggal,” tuturnya.
Saat ini, TransJakarta tengah menunggu proses investigasi yang dilakukan oleh pihak yang berwajib. TransJakarta bersikap kooperatif.