Keren, Mahasiswa ITS Temukan Mesin Pemurnian Garam
Surabaya: Di tengah polemik tentang langkanya garam di Indonesia, ada kabar gembira dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Lima mahasiswa perguruan tinggi tersebut berhasil menciptakan mesin untuk memurnikan garam krosok (kasar) menjadi garam industri.
Kelima mahasiswa tersebut adalah Nur Imam Ahmadi dan bersama Syamsul Rizal, Annisa Widowati, Alam Firmansyah, dan Rachmat Sandryan. ''Alat itu mampu memurnikan garam secara otomatis,'' kata Nur Imam Ahmadi seperti tertulis dalam siaran pers Humas ITS yang diterima Ngopibareng.id, Selasa (8/8/17).
Ia mengatakan, tingkat kemurnian garam krosok masih rendah dan banyak mengandung zat yang mengotori garam sehingga belum bisa dijadikan sebagai garam industri. "Alat ini menghasilkan garam dengan persentase zat pengotor hanya 0,06 persen," ujar Nur.
Pemurnian garam berlangsung selama dua sampai tiga jam dengan kapasitas mesin 3 kilogram.
Untuk prosesnya, awalnya garam dimasukkan tabung, kemudian dicampur air lalu diberi zat kimia NaOH, Na2CO3, dan PAC. Tiga zat kimia tersebut akan mengikat kotoran.
Hasilnya adalah garam bersih berada di atas sedangkan zat mengotori akan mengendap di bawah. Larutan garam bersih lalu disaring di tabung lain. Setelah dipanaskan, kristal garam dapur akan terbentuk.
"Bila ini terus dikembangkan, maka hasil inovasi ini bisa bermanfaat bagi petani dan pemerintah tentunya," kata Nur.
Ayo terus berinovasi untuk negeri! (azh)