Keren, Ini Cara Cerdas Ansor NU Bisa Foto Bersama Paus di Vatikan
Beruntung sekali rombongan Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (PP GP) Ansor ini. Saat audiensi umum di Gereja Basilica Vatikan, sayap muda NU, Ormas Islam terbesar di Indonesia ini bisa bersalaman dan foto bersama dengan Paus Fransiskus.
Mereka yang beruntung itu adalah Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas, Sekjen Adung Abdul Rahman, Wibowo Prasetyo, Ketuan PW Ansor Riau Purwaji, CEO Alfara Hasanudin Ali dan Ketua PP Ahmad Rifqi al Mubaroq.
Delegasi Ansor ini ke Vatikan bersama Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Staquf ke Vatikan bersama Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus membawa misi kerjasama antar ummat beragama.
Salah satu pimpinan NU ini bertemu Paus Fransiskus untuk mengundangnya dalam pertemuan pemimpin agama-agama yang akan digelar di Indonesia.
Setiap Rabo, Paus memang menggelar Audiensi Umum. Di lapangan depan Gereja Basilica. Di latar yang amat luas. Seperti alun-alun terbuka.
Pada acara tersebut, pimpinan tertinggi agama Katolik itu menyapa warganya. Dari berbagai belahan dunia. Juga menemui para tamunya dari berbagai negara. Selain tamu setingkat presiden atau kepala negara.
Di depan ribuan orang, Paus duduk di atas panggung. Didampingi dua orang staf utamanya. Juga dikawal staf pengawal Paus. Baik yang berpakaian sipil maupun pengawal khusus Vatikan.
Sejak pagi ribuan orang itu sudah berdatangan. Hanya para tamu VIP dan VVIP yang bisa datang belakangan. Mereka duduk di baris depan. Di samping kiri dan kanan panggung tempat Paus duduk menyapa.
Pagi itu saya ikut dengan rombongan yang mendampingi Gus Yahya Staquf --demikian Katib Aam PBNU itu biasa dipanggil-- ke Vatikan. Ada sejumlah Romo Katolik dari Keuskupan Agung Pontianak.
Begitu masuk lapangan, saya langsung teringat setiap kali menghadiri Haul Akbar di Pondok Pesantren Al Fitrah, Kedinding Surabaya. Saat pimpinan Thariqah Qodriyah An Naqsabandiyah Al Hidmah KH Asrori Al Ishaqi belum wafat.
Dalam setiap acara tahunan itu, puluhan ribu jamaah berdatangan dari berbagai daerah. Bedanya, dalam Haul Akbar itu diisi dengan doa-doa. Sebelum KH Asrori memberi wejangan dari panggung utama.
Dalam Audiensi Umum di Vatikan, tidak ada doa-doa. Hanya sambutan singkat Paus Fransiscus. Tak sampai 10 menit. Berisi nasehat-nasehat umum. Sebagai pimpinan tertinggi agama Katolik.
Usai memberi sambutan, Paus menyapa dan menyalami yang datang. Tentu tidak semua. Hanya mereka yang duduk di bagian depan. Atau mereka yang beruntung saat Paus lewat koridor di antara mereka yang hadir.
Saya tidak bersama rombongan Ansor. Tapi di sisi seberangnya. Di samping kiri panggung Paus. Di depan puluhan pasangan yang ingin mendapat pemberkatan perkawinan dari pimpinan tertinggi Vatikan.
Rombongan GP Ansor yang dipimpin Gus Yaqut memang terlihat menonjol dibanding tamu VIP lainnya. Mereka mengenakan peci. Sebagian pakai jas. Sebagian pakai batik.
Tapi bukan hanya itu yang membuat Paus memberi kesempatan khusus. Itu terjadi setelah Purwadi, Ketua GP Ansor Riau berteriak-teriak memanggil Paus dengan bahasa Inggris.
"Papa...papa, kami dari Indonesia. Perjalanan 20 jam dengan pesawat untuk ke sini. Bolehkah kami menyalami Papa," katanya.
Mendengar teriakan dari pria berbatik dan berkopyah, Paus langsung menoleh. Memanggil rombongan Ansor untuk masuk ke ruang steril yang dijaga penuh para pengawal.
Sejumlah pengawal Paus pun langsung mendatangi mereka. Mempersilahkan rombongan Ansor untuk mendekat ke Paus. Di ruang steeril di sekitar panggung utama.
"Assalamu alaikum," sambut Paus sambil menyalami mereka satu per satu. Menyalaminya.
Gua Yaqut lantas menyampaikan misi kedatangannya ke Vatikan. Ia juga minta Paus mendoakan bangsa Indonesia.
"I pray for You. You pray for me. We are brother (Saya berdoa untuk Anda. Anda berdoa untuk saya. Kita semua bersaudara," kata Paus.
Tidak cukup itu. Paus juga memberikan kesempatan untuk foto bersama. Kesempatan yang sangat langka. Bahkan untuk ummat maupun pimpinan Katolik dari Indonesia.
Ketika kembali ke tempat tinggalnya dengan mobil terbuka, Paus masih menyempatkan menyapa rombongan Ansor. Ia melambaikan tangan dan menangkupkan dua telapak tangannya tanda persahabatan.
Purwadi bercerita, sebelumnya ia sempat bertanya kepada security yang menjaga tamu VIP. Bagaimana caranya bisa foto bersama dengan Paus. "It's impossible (itu tak mungkin,"katanya.
"Nah, begitu Paus memberikan kesempatan langka ke rombongan kami, security itu pula yang mengawal dari tempat semula untuk mendekat ke Paus," katanya bangga.
Purwadi pun sangat gembira dapat kesempatan langka bersalaman dan foto bersama dengan pemimpin Katolik se dunia.