Tepati Janji Lima Abad, Keraton Agung Sejagat Muncul Kembali
Keraton Agung Sejagat yang muncul di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, disebut sebagai akibat dari janji yang diucapkan 500 tahun lalu. Keraton muncul untuk mengembalikan hak masyarakat Timur dari penguasa di Barat.
“Jadi sesuai perjanjian yang dilaksanakan oleh Dyah Ranawijaya, yakni penguasa akhir Imperium Majapahit selama 500 tahun dengan Protugis sebagai wakil Orang-Orang Barat pada 1518 sudah berakhir. Sehingga pada 2018 lalu kekuasaan dunia ini kembali ke Timur, yakni di Jawa dengan menyambut kedatangan Sri Maharatu Jawa,” kata Prastiyanto, Penggawa Humas Keraton Agung Sejagat, pada Suara Jogja.
Arahan itu menurutnya didapat dari pimpinan keraton, Totok Santoso Hadiningrat.
Sehingga menurutnya, kirab yang berlangsung pada 10 Januari 2020 itu bukan bertujuan untuk memperkenalkan keraton, melainkan bagian dari upacara membangun keraton.
“Sejak 1518 kami sudah ada. Sebenarnya kegiatan semacam kirab sudah kami lakukan. Intinya sebagai rangkaian upacara untuk membangun keraton ini,” katanya.
Pihaknya membutuhkan dua hal dalam pembangunan, yaitu prasasti serta bangunan keraton.
Ia juga meminta agar masyarakat tak perlu khawatir atau resah dengan keberadaan keraton nya. Sebab, kemunculan mereka di Pogung bertujuan meningkatkan harkat martabat masyarakat di bagian Timur Dunia.
Sementara, dari tayangan di Kompas TV, terlihat penggawa keraton berbaris mengenakan seragam serupa. Di hadapan wartawan, pimpinan keraton, Totok Santoso Hadiningrat, menjelaskan tujuan keraton, “yaitu memperbaiki sistem kedaulatan, sistem bernegara, ekonomi dan moneter, secara global,” katanya.