Kerangka Perempuan di Hutan Ijen Banyuwangi Berusia 6 Bulan
Kerangka manusia yang ditemukan di tengah hutan kawasan Gunung Ijen diperkirakan sudah meninggal lebih dari 6 bulan. Kesimpulan ini didapatkan setelah pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan melakukan visum terhadap kerangka tersebut.
Kepala Instalasi Kamar Jenazah RSUD Blambangan, Banyuwangi, dokter Solakhudin menyatakan, saat dilakukan visum di daerah betis tulang kiri sampai dengan telapak kaki tulang kiri masih terdapat kulit dan sisa jaringan yang menempel. Selain itu, di daerah kepala sebelah kiri juga masih ada sisa jaringan yang masih menempel.
"Dari kondisi seperti itu kemungkinan meninggalnya sudah lebih dari 6 bulanan. Karena kondisi tulang sudah mreteli tapi ada jaringan yang masih melekat," terangnya, Selasa, 7 September 2021.
Dia menambahkan, secara umum tidak ditemukan bekas trauma pada tulang kerangka tersebut. Seperti di daerah kepala, tidak ada tengkoraknya yang patah pun bekas memar. Pada anggota gerak seperti tangan pun kaki juga tidak ada yang patah. Kemudian di tulang belakang maupun tulang iga tidak ada yang patah sama sekali.
“Makanya kami sulit menentukan meninggalnya karena apa. Tapi secara umum di tulang kerangkanya kita tidak menemukan adanya patah tulang,” tegasnya.
Mengenai usia, lanjutnya, kerangka tersebut merupakan kerangka orang. Karena jumlah giginya sudah lengkap yaitu 32. Diperkirakan usianya di atas 50 tahun. Perkiraan ini ditunjang dengan adanya rambut yang sudah memutih dengan panjang sekitar 30 cm.
Adapun jenis kelaminnya, diyakini kerangka itu merupakan kerangka seorang perempuan. Ini dikuatkan dengan pakaian yang ditemukan yakni baju lengan panjang berwarna ungu, kemudian ada BH berwarna hitam, dan sabuk kain atau biasa disebut stagen berwarna putih dan kain sarung atau sewek dengan motif batik.
“Kalau saya melihat dari rambut kemudian pakaian yang dikenakan dia berjenis kelamin perempuan,” tegasnya.
Menurutnya hingga saat ini belum ada orang yang mengaku kerangka tersebut adalah keluarganya. Sempat ada orang yang datang untuk mengidentifikasi dari pakaian yang dikenakan. “Sempat ada yang melihat, setelah mengidentifikasi ternyata bukan keluarganya,” pungkasnya.
Sebelumnya kerangka manusia ditemukan di tengah hutan di sekitar kawasan Gunung Ijen. Proses evakuasi memakan waktu berhari-hari karena lokasinya jauh. Selain jauh, untuk menuju lokasi penemuan kerangka tersebut harus melewati bukit dan jurang.