Keramahan, Kekeluargaan Jadi Pertimbangan Kontrak Dagang
"Bagi kami, masyarakat Indonesia bagaikan saudara, dan kami tetap berkomitmen untuk terus mengimpor produk-produk dari Indonesia sehingga masyarakat Timur Tengah mudah mendapatkan produk Indonesia yang berkualitas di negara mereka."
Begitu penegasan Achmad Zar'an, perwakilan dari Salem Balhamer Trading Company Limited (SBTC) Saudi. Usai melakukan penandatanganan, perwakilan SBTC juga menegaskan bahwa perusahaannya telah lama bermitra dengan pengusaha di Indonesia.
Menurutnya, selain kualitas produk, salah satu yang membuatnya tetap bekerja sama dengan pengusaha Indonesia adalah keramahan dalam berinteraksi, dan selalu menunjukkan rasa persahabatan dan kekeluargaan.
"Bagi kami, masyarakat Indonesia bagaikan saudara, dan kami tetap berkomitmen untuk terus mengimpor produk-produk dari Indonesia sehingga masyarakat Timur Tengah mudah mendapatkan produk Indonesia yang berkualitas di negara mereka."
Ya, setelah melalui proses negosiasi yang panjang serta asistensi KJRI Jeddah, pengusaha Arab Saudi dan Indonesia sepakat menandatangani dua kontrak dagang di sela-sela perhelatan TEI 2019. "Kesepakatan ini merupakan buah dari komitmen kuat pemerintah RI untuk mendorong ekspor," jelas rilis KJRI Jeddah dalam keterangannya.
Kontrak dagang tersebut ditandangani oleh Mizanain dan PT Sido Muncul Tbk, serta SBTC dan PT Eka Timur Raya, dengan total nilai keduanya sebesar USD 2,4 juta. Hadir dalam kesepakatan tersebut Pemilik Perusahaan Mizanain Trading and Marketing Abdillah dan Achmad Zar'an perwakilan dari SBTC
"Tolak angin adalah produk Indonesia ke-57 yang masuk selama tiga tahun terakhir ini," tegas Gunawan, Kepala ITPC Jeddah yang turut membidani inisiasi proses masuknya Tolak Angin ke Arab Saudi. Beberapa produk baru yang masuk Saudi di antaranya Ikan Patin untuk konsumsi katering haji, produk gula diet dari Nutrifood dan beberapa produk obat-obatan herbal dari Indonesia
Adapun SBTC adalah salah satu perusahaan Arab Saudi yang memperoleh Primaduta Award karena turut serta mendongkrak nilai perdagangan RI - Saudi, utamanya di sektor pasar UMKM.
Selain kedua kontrak pembelian tersebut, dalam waktu dekat akan dirampungkan purchasing order untuk ikan patin ke Arab Saudi dengan nilai dagang kurang lebih 9 juta SAR. Kemudian, pembelian rempah rempah dan tuna dengan nilai USD 3,7 juta serta pembelian VCO untuk masuk ke pasar Saudi.
Total perdagangan yang berhasil dibukukan pada hari itu tercatat sebesar USD 587 juta dari kontrak dengan berbagai perusahaan di beberapa negara seperti Italia, RRT, dan Nigeria.
Dalam rangkaian kunjungan TEI 2019, KJRI Jeddah membawa 175 pengusaha dari Arab Saudi yang ingin mencari partner dagang di Indonesia. Produk-produk yang disasar cukup beragam, mulai dari rempah-rempah, makanan ringan, hingga sparepart kendaraan berat dan militer. (*)
Advertisement