Kerajaan Inggris Pulangkan Mahkota Permata Ghana Status Pinjaman
Inggris memulangkan kembali barang-barang jarahan dari Istana Raja Asante di Ghana. Namun, status barang-barang berharga itu sebagai pinjaman. Victoria & Albert Museum (V&A) memulangkan sebanyak 17 barang dan 15 unit dari British Museum. Barang-barang ini masuk dalam perjanjian kesepakatan pinjaman jangka panjang Inggris ke Ghana.
Barang-barang yang akan dipinjamkan sebagian besar diambil selama perang abad ke-19 antara Inggris dan Asante. Di antaranya adalah pedang negara dan lencana emas yang dikenakan oleh pejabat yang bertugas untuk membersihkan jiwa raja.
Sudah sejak lama Ghana meminta Inggris untuk mengembalikan barang-barang istana Asante. Barang-barang itu sudah merantau selama 150 tahun di Inggris. Namun, museum nasional di Inggris, termasuk V&A dan British Museum dilarang oleh undang-undang untuk secara permanen mengembalikan barang-barang koleksi itu.
Undang-undang British Museum tahun 1963 dan Undang-undang Warisan Nasional tahun 1983 mencegah dewan museum di beberapa institusi bergengsi untuk “menghilangkan” barang-barang dalam koleksi Kerajaan Inggris.
Namun adanya kesepakatan pinjaman ini dipandang sebagai cara untuk mengizinkan barang-barang itu pulang ke negara asalnya.
Tristram Hunt, Direktur V&A mengatakan, barang-barang emas itu setara dengan permata mahkota kerajaan Inggris. Ketika museum menyimpan benda-benda dari perang dan penjarahan, mereka mempunyai tanggung jawab kepada negara asal untuk memikirkan bagaimana cara membagi benda itu secara lebih adil.
Pinjaman Berdurasi Tiga Tahun
Perjanjian pinjaman berdurasi tiga tahun dengan opsi untuk diperpanjang selama tiga tahun berikutnya. Perjanjian ini tidak dibuat dengan pemerintahan Ghana namun dengan Otumfo Osei Tutu II, Raja Asante saat ini yang dikenal dengan nama Asantehene.
Asantehene masih memegang peran seremonial yang berpengaruh, meskipun kerajaannya menjadi bagian demokrasi modern Ghana. Barang-barang itu akan dipajang di Museum Istana Manyia di Kumasi, ibu kota wilayah Asante, untuk merayakan ulang tahun perak Asantehene.
Barang-barang Berharga Berstatus Pinjaman
Beberapa barang-barang berharga yang dipinjamkan oleh Inggris antara lain pipa perdamaian emas, lencana emas yang dikenakan oleh pejabat yang bertugas membersihkan jiwa raja, termasuk tiga barang emas cetakan berat yang dikenal sebagai lencana “pencuci jiwa” (Akrafokonmu), yang dikenakan di leher pejabat tinggi di pengadilan yang bertanggung jawab untuk membersihkan jiwa raja.
Ada juga topi seremonial, yang dikenal sebagai Denkyemke, yang dihiasi dengan ornamen emas. Topi tersebut dikenakan oleh pejabat istana senior saat penobatan dan festival besar lainnya. British Museum juga meminjamkan model harpa emas cetakan (Sankuo), yang tidak dicuri, untuk menyoroti hubungannya hampir 200 tahun dengan Asantehenes. Sankuo itu diberikan kepada penulis dan diplomat Inggris Thomas Bowdich pada tahun 1817, yang mengatakan bahwa itu dimaksudkan sebagai hadiah dari Asantehene kepada museum untuk menunjukkan kekayaan dan status bangsa Asante.
Barang-barang tersebut memiliki arti penting bagi Ghana yang sebanding dengan Patung-patung Benin (ribuan patung) dan plakat yang dicuri oleh Inggris dari istana Kerajaan Benin, di Nigeria selatan modern. Nigeria telah menuntut pengembalian mereka selama beberapa dekade.