Kerahkan 7 Ribu Relawan Tangani Pendemi, Ini Langkah PMI
Palang Merah Indonesia (PMI) terus mengoptimalkan layanan di seluruh negeri untuk mengatasi pandemi Covid-19. Selain mengerahkan 7 ribu relawan di seluruh negeri, juga menjaring pendonor plasma konvaselen dengan kapasitas 1.000 per hari.
PMI juga menggencarkan edukasi dan sosialisasi protokol kesehatan untuk memutus rantai penyebaran virus tersebut. Hal itu disampaikan Ketua Umum PMI Jusuf Kalla saat rapat koordinasi virtual PMI se-Jawa dan Bali, Rabu (7/7/2021).
Sejumlah pelayanan PMI mulai kembali ditingkatkan untuk merespons lonjakan kasus covid-19. Sebelumnya, kata JK, sejumlah layanan sempat mengalami penurunan menyusul angka kasus yang melandai. Layanan disinfeksi di lingkungan, fasilitas umum, serta zona merah diminta JK digalakkan kembali di seluruh wilayah layanan PMI, khususnya Jawa dan Bali.
JK menambahkan, lonjakan kasus disertai temuan varian baru covid-19 di Indonesia merupakan alarm kesiapsiagaan bagi seluruh masyarakat, khususnya bagi relawan PMI.
Itu artinya, lanjut JK, seluruh sumber daya operasi penanggulangan pandemi perlu dimaksimalkan kembali. Sarana untuk layanan disinfeksi, edukasi dan promosi kesehatan, serta layanan ambulans, diminta JK ditingkatkan di tiap wilayah.
"PMI akan bergerak di langka-langkah itu karena hanya cara itu yang dapat melawan virus itu. Khususnya di pemukiman," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, JK juga meminta Unit Donor Darah (UDD) berupaya menjaring donor plasma konvalesen. Plasma darah penyintas covid-19 tersebut, sambungnya, sangat berarti untuk menolong pasien covid-19. Seperti diketahui, terdapat 42 UDD PMI bersertifikat CPOB () yang dapat melayani donor tersebut.
"Kapasitas PMI bisa 1000 perhari, tapi karena kekurangan donor penyintas jadi belum optimal. Ini kita imbau teman-teman kita, sahabat-sahabat kita yang sudah kena agar membantu sesama dengan cara mendonorkan plasma. PMI siap di 40 tempat lebih," imbuhnya.
Sekretaris Jenderal PMI Sudirman Said menambahkan, PMI akan selalu membantu upaya-upaya Pemerintah dalam memitigasi pandemi. Seperti dalam program vaksinasi, PMI di sejumlah wilayah membantu tenaga kesehatan dalam vaksinasi massal.
Bahkan dalam waktu dekat, tambah Sudirman, Gudang Darurat PMI akan difungsikan sebagai lokasi vaksinasi massa demi percepatan penanggulangan pandemi.
Tak kalah penting dari layanan lain, kata Sudirman, adalah edukasi dan promosi protokol kesehatan. Relawan penyuluh PMI telah memanfaatkan berbagai media untuk memasyarakatkan kebiasaan baru. Sudirman berharap, layanan ini terus digalakkan untuk memutus rantai penyebaran virus SARS-CoV-2 tersebut
"Para tenaga kesehatan bersama lebih dari 7.000 relawan Palang Merah Indonesia di seluruh penjuru negeri telah mendedikasikan dirinya untuk memberikan bantuan kepada mereka yang terpapar serta mencegah meluasnya penyebaran covid-19, memastikan semua terlindungi dari pandemi ini adalah hal yang sangat penting. Inilah saat yang kritis bagi seluruh warga Indonesia untuk dapat menjaga kesehatan serta melaksanakan protokol kesehatan. Bersama kita dapat hadapi pandemi covid-19," tukasnya.
Ditambahkan Kepala Delegasi IFRC untuk Indonesia dan Timor Leste Jan Gelfand, penerapan protokol kesehatan merupakan tanggung jawab bersama. Upaya itu, sambungnya, harus dibarengi dengan himbauan kepada masyarakat Indonesia yang memenuhi kriteria dapat mengakses vaksinasi sebagai salah satu rangkaian langkah untuk menurunkan angka kasus covid-19 di Indonesia oleh Pemerintah.
"Kita melihat upaya yang sangat besar di Indonesia dalam pemberian vaksinasi. Penting sekali bagi semua negara untuk bekerja sama dan memastikan usaha kolektif kita dapat mempercepat vaksinasi secara global termasuk di Indonesia, sehingga semua orang bisa memiliki akses kepada vaksinasi untuk meningkatkan perlindungan terhadap virus covid-19," tukas Jan.