Kerahkan 1600 Pekerja, RS Covid di Pulau Galang Selesai 78 Persen
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) betul-betul bekerja keras menyelesaikan pembangunan Rumah Sakit Karantina untuk penyakit menular di Pulau Galang. Saat ini, dikerahkan 1600 pekerja untuk memburu tenggat pembangunan tuntas 28 Maret 2020 mendatang.
''Secara keseluruhan, progres konstruksi sudah 78 persen. Kami optimis selesai 28 Maret 2020 karena meterial konstruksi sudah di lokasi semua,'' kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Rabo, 25 Maret 2020.
Ia bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Idham Aziz meninjau pembangunan RS Karantina untuk menanggulangi Covid-19 atau wabah virus Corona. Pulau ini bekas penampungan pengungsi Vietnam.
RS ini dibangun di atas lahan 20 hektar dari total luas area 80 hektar. Pulau ini berjarak 60 kilometer dari dari Bandara Hang Nadim dan 56 km dari Kota Batam.
''Secara keseluruhan, progres konstruksi sudah 78 persen. Kami optimis selesai 28 Maret 2020 karena meterial konstruksi sudah di lokasi semua,'' kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Rabo, 25 Maret 2020.
Ia bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Idham Aziz meninjau pembangunan RS Karantina untuk menanggulangi Covid-19 atau wabah virus Corona. Pulau ini bekas penampungan pengungsi Vietnam.
RS ini dibangun di atas lahan 20 hektar dari total luas area 80 hektar. Pulau ini berjarak 60 kilometer dari dari Bandara Hang Nadim dan 56 km dari Kota Batam.
"Tidak hanya bangunan untuk observasi/penampungan/karantina (termasuk isolasi) saja, tetapi juga fasilitas pendukungnya, seperti rumah dokter/perawat, dapur umum, gudang, laundry, dan lain-lain,” kata Basuki.
Ia minta agar kontraktor memenuhi target waktu yang direncanakan, yakni 28 Maret 2020. Namun demikian, pengerjaannya harus tetap memperhatikan protokol kesehatan dan keselamatan kerja terkait wabah COVID-19.
RS di Pulau Galang ini menampung 1.000 tempat tidur. Pada Tahap I dibangun fasilitas dengan daya tampung 360 tempat tidur dan Tahap II sebanyak 640 tempat tidur.
Pembangunan fasilitas observasi penyakit menular di Pulau Galang dibagi menjadi 3 Zonasi. Yakni, Zona A (Renovasi Eks Sinam) meliputi gedung penunjang seperti mess petugas, dokter dan perawat, gedung sterilisasi, gedung farmasi, gedung gizi, laundry, gudang dan power house.
Untuk progres konstruksi mess perawat saat ini sudah sekitar 80%, mess petugas 80%, dan mess dokter 80%. Selanjutnya untuk gedung sterilisasi saat ini progres konstruksinya sudah 97%, gedung farmasi 97%, gedung gizi 97%, gedung laundry 97%, gudang 97%, dan power house 97%.
Zona B meliputi fasilitas penampungan dan fasilitas pendukung seperti ruang isolasi, ruang observasi, Laboratorium, ruang sterilisasi, GWT, Central Gas Medik, instalasi jenazah, landasan helicopter (helipad), dan zona utilitas. Material modul panel yang telah dikirim dari Jakarta saat ini sudah selesai dipasang sebanyak 4 modul untuk ruang observasi berkapasitas 5 tempat tidur.
Direktur Bina Penataan Bangunan Ditjen Cipta Karya Diana Kusumastuti menambahkan, "Berbagai perlengkapan medis akan dikirim ke Pulau Galang mulai sore ini dengan pesawat Hercules TNI,'' katanya.
Pada tahap awal akan dibangun 2 gedung bertingkat 2 berada di Zona B. Terdiri dari ruang observasi dan ruang isolasi untuk Intensive Care Unit (ICU) dan untuk Non ICU. Progres pembangunan Gedung Isolasi ICU (20 bed) mencapai 71%, Gedung Observasi 1 (50 bed) sebesar 56%, Gedung Observasi 2 (50 bed) sebesar 59%, Gedung Observasi 3 (240 bed) sebesar 64%, dan penataan kawasan 70% .
Keseluruhan pekerjaan berlangsung dibawah supervisi Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Kepulauan Riau, Ditjen Cipta Karya. Bertindak selaku kontraktor pelaksana adalah PT Waskita Karya dan PT Wijaya Karya. Sedangkan konsultan Manajemen Konstruksi adalah PT Virama Karya.
Penyediaan Air Baku
Soal pemenuhan kebutuhan air bersih, Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Ditjen SDA juga telah melakukan pemasangan pipa transmisi air baku sepanjang 13,8 km bersumber dari Waduk Monggak Rempang yang memiliki debit 232 liter/detik dan tengah dipasang pompa air berkapasitas 5 liter/detik yang menyalurkan air dari reservoir ke clean water tank. Progresnya telah mencapai 100%.
Selain itu juga dilakukan pengerukan dan perluasan kapasitas embung yang berada di Pulau Galang untuk mendukung penyediaan air baku fasilitas observasi dan isolasi di Pulau Galang dengan progres saat ini sudah rampung 100%.
Ikut mendampingi Menteri Basuki, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Keterpaduan Pembangunan Achmad Gani Ghazaly Akman, Direktur Operasi PT. Wijaya Karya Agung Budi Waskito, Direktur Pengembangan Bisnis & Quality, Safety, Health & Environment PT.
Waskita Karya Fery Hendriyanto, Direktur Bina Penataan Bangunan Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti, Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmadwidjaja, dan Kepala BPPW Provinsi Kepri Albert Reinaldo.
Advertisement