Keracunan Takjil, Puluhan Warga Jember Sakit Perut dan Muntah
Puluhan warga Kecamatan Mayang, Jember berbondong-bondong mendatangi puskesmas dan klinik, Minggu, 31 Maret 2024 pukul 22.00 WIB. Mereka mendatangi tempat layanan kesehatan itu setelah mengalami mual usai mengonsumsi takjil.
Kepala Desa Mayang, Ely Febriyanto mengatakan, awalnya para korban mendapatkan takjil yang dibagikan gratis oleh warga di jalan raya nasional di Desa Mayang, pada Minggu, 31 Maret 2024 sore. Tak hanya warga Desa Mayang, warga yang mendapatkan takjil gratis itu juga berasal dari desa lain di Kecamatan Mayang.
Usai mengonsumsi takjil berisi daging ayam itu, warga sehat seperti biasa. Namun, efeknya mulai terasa setalah pukul 22.00 WIB. Warga yang mengonsumsi takjil mengalami gejala sakit perut dan muntah.
"Takjil yang dikonsumsi merupakan takjil yang dibagikan di pinggir jalan pada pukul 17.00 WIB. Takjil itu dibagikan kepada warga yang melintas di lokasi," kata Febri.
Warga yang mengalami gejala akibat keracunan makanan itu berbondong bondong mendatangi Puskesmas Mayang dan Klinik, yang dekat Puskesmas Mayang.
Febri mengatakan dirinya tidak mengetahui secara pasti jumlah warga yang keracunan. Namun, sampai Minggu, 01 Maret 2024 warga Desa Mayang tercatat ada 15 orang yang dirawat di Puskesmas Mayang.
Namun, korban yang berasal dari desa lain juga mulai berdatangan ke Puskesmas Mayang dan Klinik Purwoko. Kasus tersebut saat ini sedang diselidiki pihak kepolisian.
"Warga Desa Mayang ada 15 orang yang dirawat di Puskesmas Mayang. Sebagian lagi juga ada yang dirawat di klinik, tapi saya tidak tahu pasti jumlahnya," pungkasnya.
Pasca kejadian itu, Ketua Komisi D DPRD Jember Muhammad Hafidi turun memantau korban ke Puskesmas dan Klinik. Hafidi berharap seluruh korban bisa segera mendapatkan pertolongan dan penanganan dari puskesmas secara gratis.
"Kami berharap warga yang menjadi korban bisa menjalani perawatan secara Gratis," katanya.