Keracunan Nasi Berkat, 43 Warga Jember Diare dan Sesak Nafas
Sebanyak 43 orang warga Dusun Tutul, Desa Tegalsari, Kecamatan Ambulu, Jember, Jawa Timur, mendadak diare dan sesak nafas. Diduga kuat mereka keracunan makanan massal.
Kapolsek Ambulu, AKP Ma'ruf mengatakan, awalnya sebanyak 60 warga Dusun Tutul mengikuti tahlilan di rumah warga setempat, Sabtu, 8 April 2023 pukul 16.00 WIB. Tahlilan tersebut digelar dalam rangka 40 hari warga dusun setempat yang telah meninggal dunia.
"Undangannya ada 60 orang. Mereka diundang untuk tahlilan 40 hari warga yang meninggal," kata Ma'ruf ke awak media, Minggu, 9 April 2023.
Selesai acara tahlilan, mereka disuguhi makanan soto untuk dimakan saat berbuka puasa. Selain itu mereka juga diberikan nasi berkat.
Setelah tahlilan selesai, warga pulang ke rumah masing-masing tanpa ada keluhan. Namun kondisi berubah pada Minggu dini hari. Korban mendadak sesak nafas. Sebagain lainnya disertai diare. Tak kunjung membaik kondisinya, korban akhirnya dibawa ke Puskesmas Ambulu.
Korban tidak hanya satu orang, namun ada sekitar 43 orang yang opname di Puskesmas Ambulu. Kendati demikian, sebagai besar tidak mengalami gejala yang parah. Bahkan sebagian besar sudah diperbolehkan pulang dan menjalani rawa jalan.
Hingga berita ini ditulis, total 43 orang sempat opname. Saat ini tersisa empat orang yang masih opname di Puskesmas Ambulu.
"Data terakhir yang opname ada 43 orang, namun saat ini sisa empat orang yang masih di Puskesmas Ambulu," lanjut Ma'ruf.
Berdasarkan penyelidikan sementara diduga kuat mereka keracunan makanan. Bukan soto yang dimakan di lokasi acara, tetapi keracunan setelah mengonsumsi nasi berkat yang dibawa pulang.
Berdasarkan pemeriksaan saksi, nasi berkat yang dibawa pulang oleh jemaah tahlil terdapat beberapa kue dan masakan ayam. Polisi menduga bumbu ayam yang ada di dalam nasi berkat yang menyebabkan korban keracunan.
Namun untuk mengetahui penyebab pastinya, polisi akan mengirimkan sampel makanan ke Laboratorium Forensik Polda Jatim. Sejauh ini polisi belum meminta keterangan tuan rumah yang menyelenggarakan tahlilan, karena mereka juga keracunan.
"Sampel makanan akan kita kirim ke Labfor untuk mengetahui kandungannya. Untuk tuan rumah belum kita periksa karena juga keracunan," pungkas Ma'ruf.