Kera Pencakar Bayi Akhirnya Berhasil Ditembak
Setelah sekitar dua pekan 'bergerilya' di bawah rumpun bambu di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kelurahan Kedungasem, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo para pemburu berhasil menembak seekor kera dewasa, Rabu, 21 November 2018 sore.
Kera besar berbobot sekitar 35 kilogram dan setinggi 50 cm itu diuga yang telah mencakar bayi berusia dua bulan.
Para pemburu yang tergabung dalam Probolinggo Bediler Club (PBC) itu berhasil menembak jatuh kera itu di sebuah rumpun bambu di pinggir Sungai Kedunggaleng.
"Kera ini tergolong jumbo, bobotnya sekitar 35 kilogram dan tingginya setengah meter. Untuk menjatuhkannya, sampai harus dengan empat kali tembakan di kepalanya," ujar Eko, anggota PBC yang terlibat perburuan kera liar.
Sekitar seminggu lalu, tim pemburu juga sempat menembak seekor kera kecil (anakan). "Yang dulu tertembak kera anakan, ini mungkin induknya," ujar Eko.
Dengan tertembaknya dua ekor kera ini, warga menduga, masih ada dua ekor kera lagi yang belum tertangkap. PBC masih akan melanjutkan perburuan sampai kera-kera liar yang suka mengganggu manusia dan binatang piaraan itu habis.
Terkait kera yang tertembak mati, kata Eko, sudah dilaporkan ke pihak kelurahan, kecamatan, hingga ke BKSDA Probolinggo. "Setelah kami laporkan, bangkai kera itu kami kubur," ujarnya.
Seperti diketahui Hafid, bayi berumur 2 bulan menjadi korban keganasan kera liar, Rabu, 7 November 2018 lalu. Sebelumnya, Agustus 2018 lalu, Muhammad Raditya (7) bocah yang masih duduk di bangku SD dicakar kera saat bermain di sungai di Kedungasem. Beruntung Raditya hanya luka ringan.
Tidak hanya manusia, kawanan kera liar itu sebelumnya pernah melarikan seerkor anak kambing ke atas pohon. Karena dikejar sejumlah warga, anak kambing itu kemudian dilepaskan dan jatuh ke tanah hingga tewas.
Eko Cahyono, 40 tahun, paman dari Hafid mengatakan, sebenarnya sudah banyak anak-anak yang menjadi korban terkaman dan gigitan kawanan kera liar.
"Kalau tidak salah dalam beberapa bulan ini ada delapan anak yang diserang kera liar. Hanya saja yang paling parah dialami keponakan saya, Hafid yang sampai dioperasi di rumah sakit gara-gara dicakar dan digigit kera liar," ujarnya. (isa)