Kepulauan Derawan Pernah Dengar? Maratuanya Siap Sambut Sampeyan
Derawan. Bukan dermawan lho ya. Suku katanya memang hampir mirip, tapi keduanya berbeda sama sekali.
Pernah dengar Derawan? Kepulauan Derawan persisnya. Persisnya lagi berada di Provinsi Kalimantan Timur. Kalau belum pernah mendengar, begini tulisannya:
Pulau ini ternyata siap menyambut wisatawan. Bahkan aksesnya sudah dibangun finish. Ada bandar udaranya, namanya Bandar Udara Maratua.
Kenapa dinamai Maratua? Karena memang bandar udara ini dibangun di Pulau Maratua. Husss, bukan mertua lho ya. Jangan sampai salah sebut, nanti ada mertua yang marah hehehe.
Ini bandar udara cukup megah men... Layak dicoba. Layak disinggahi. Layak dihirup denyutnya. Maratua adalah pulau paling besar di jajaran kepulauan ini.
Jadi, sejatinya, akses adalah unsur penting bagi sebuah destinasi wisata. Apalagi destinasi kepulauan, seperti Derawan.
Sebenarnya sih guys, Bandara Maratua sudah beroperasi sejak akhir tahun 2017 lalu. Sejumlah maskapai juga telah melayani penerbangan ke destinasi ini.
Menurut Dirjen Perhubungan Udara, Agus Santoso, Bandara Maratua bukan hanya sebagai sarana transportasi warga tetapi juga mengangkut wisatawan domestik dan mancanegara.
Saat ini, Bandara Maratua mempunyai landas pacu berukuran 1600m x 30m.
Dilengkapi juga dengan taxiway dengan ukuran 75m x 18m, dan apron 70m x 100m.
Dengan ukurannya itu, Bandara Maratua mampu melayani operasional pesawat jenis ATR 72 secara maksimal. Selain itu, tersedia juga gedung terminal seluas 600m2. Lengkap dengan gerbang X-ray, lahan parkir, dan jalan akses dari dan ke bandara.
"Maskapai yang beroperasi di bandara ini adalah Susi Air yang menggunakan pesawat Grand Caravan dan Garuda Indonesia dengan menggunakan pesawat ATR 72-600," kata Agus Santoso.
Bandara Maratua, kata dia, dibangun karena memiliki setidaknya dua nilai strategis. Pertama, sebagai bandara di pulau terdepan Indonesia. Dengan kata lain, bandara ini menjadi penanda kehadiran Indonesia di wilayah tersebut. Kedua, sebagai pintu gerbang pariwisata di daerah tersebut.
Dengan segala keindahan dan potensi alamnya, Kepulauan Derawan memang
layak dikembangkan menjadi potensi wisata unggulan di Indonesia.
Agus Santoso berharap, Bandara Maratua diresmikan Presiden Joko Widodo tahun 2018 ini. Dengan demikian, pengembangan sisi komersial bandara bisa lebih cepat dilakukan. Tidak hanya itu, keberadaan bandara bisa semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar.
Sementara itu, Agus Tantomo, Wakil Bupati Berau, mengatakan, potensi wisata di daerahnya sangat besar. Terdapat sekitar 44 diving spot yang tersebar di 52 pulau. Selama ini, area diving tersebut banyak dikunjungi wisatawan mancanegara.
“Banyak wisatawan dari Asia Tenggara dan Eropa yang berkunjung ke sini untuk menyelam dan melihat keindahan alam bawah laut Maratua. Biasanya mereka menggunakan kapal laut. Baru beberapa bulan ini setelah bandara beroperasi mereka menggunakan pesawat carter,” terangnya.
Menurutnya, sejak beroperasi, Bandara Maratua turut memberi kontribusi terhadap kenaikan wisatawan. Asal tahu saja, tahun 2017 lalu wisatawan yang datang ke Kepulauan Derawan meningkat 24 persen.
"Tidak hanya berwisata, kami juga berharap investor luar negeri berinvestasi di Kepulauan Derawan. Saat ini sudah ada beberapa resort yang dikelola oleh investor asing seperti dari Malaysia dan Jerman," ungkapnya.
Menpar Arief Yahya dalam sebuah kesempatan mengaku punya banyak kenangan dengan Derawan, Kakaban, Sangalaki, dan Maratua. Ketika masih memimpin PT Telkom Indonesia, Arief Yahya pernah menggelar beberapa agenda penting di kepulauan Derawan itu, dan wisata baharinya keren abis.
Kata Arief Yahya, disana bisa menyaksikan ubur-ubur jinak, tanpa sengatan seperti yang digambarkan di serial kartun Spongebob itu. Ada kura-kura friendly berukuran raksasa juga lalu lalang menyatu dengan para wisatawan. Ikan badut, ikan nemo dan dori ditemukan di banyak tempat.
"Bawah lautnya bagus dan bisa menjadi andalan wisata bahari kita. Alhamdulillah sekarang akan lebih mudah ke Derawan karena ada bandara baru," ungkap Arief Yahya.(*)