Polisi Dalami Video Pengeroyokan Remaja Perempuan di Surabaya
Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya langsung turun tangan menindaklanjuti video dugaan pengeroyokan yang dilakukan oleh sekitar sembilan remaja perempuan terhadap korban yang diduga temannya.
Kepala Unit (Kanit) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya, AKP Ruth Yeni mengatakan, laporan dugaan kekerasan tersebut telah diterima sejak 28 Juni 2019 lalu. Sementara aksi tersebut diketahui terjadi 27 Juni 2019 silam.
"Laporannya sudah ada di kami, tanggal 28 Juni lalu. Kejadiannya tanggal 27 Juni 2019, siang," kata Ruth, melalui sambungan telepon, Kamis 4 Juli 2019.
Ruth menyebut, polisi juga telah memeriksa pelapor sekaligus korban. Tak hanya itu, Senin 8 Juli 2019, polisi juga akan memanggil sembilan anak yang diduga melakukan tindakan pengeroyokan tersebut.
"Yang melapor orang tuanya sendiri. Kemarin tahap penyelidikan sudah kita interogasi pelapor dan korban. Rencana minggu depan, kita panggil sembilan anak," ujar Ruth.
Sebelumnya, jagad media sosial dihebohkan sebuah tayangan video yang mempertontonkan adegan pengeroyokan oleh sejumlah anak-anak terhadap satu anak perempuan yang menjadi korban.
Aksi tersebut terekam dalam dua buah video berdurasi 30 dan 29 detik yang diunggah oleh akun Facebook bernama Munziyah, pada Senin 1 Juli 2019 lalu.
Dari dua video itu terlihat seorang anak perempuan diduga mendapatkan perlakuan penganiayaan oleh sekitar delapan anak-anak perempuan lainnya. Ia dipukul, ditendang, bahkan hingga dijambak.
"Ayo Mbak, ayo ayo, ayo Mbak, ayo terus," ujar salah satu anak perempuan dalam video tersebut, sembari menyoraki rekannya yang terus melakukan pemukulan terhadap korbannya.
Dari penelusuran reporter ngopibareng.id, kejadian tersebut diduga terjadi di kawasan perumahan bilangan Dharmahusada Indah Barat VIII, Gubeng Surabaya. Hal itu dibenarkan oleh salah satu warga sekitar, Arifin, yang mengetahui ada sekelompok anak-anak perempuan berkumpul di salah satu jalan di kawasan Dharmahusada Indah Barat.
Bahkan kata Arifin, anak-anak itu juga sempat meminta air minum kepada dirinya. Saat itu, menurutnya ada sejumlah anak-anak yang datang kepadanya.
"Beberapa hari lalu ada anak-anak di sini (menunjuk lokasi) di depan rumah sini, sempat minta air (minum) ke saya, ya saya kasih. Tapi kalau bertengkarnya saya nggak tahu," kata dia.
Arifin yakin betul bahwa anak-anak yang mendatangi dirinya itu, adalah anak yang sama dengan yang ada di tayangan video tersebut. (frd)