Kepo Harta Jokowi, Roy Suryo Ingin Tambah Penghasilan Rp8,9 M
Harta kekayaan Presiden Jokowi naik sekitar Rp 8,9 miliar dalam setahun terakhir. Laporan ini berdasarkan laman e-lhkpn Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pakar Telematika Roy Suryo menyoroti jumlah harta presiden, lalu dibandingkan dengan angka kemiskinan selama masa pandemi Covid-19.
Politisi Partai Demokrat ini menyindir Presiden Jokowi dengan cara halus. Dia mengusulkan kepada Presiden Jokowi, untuk menggelar webinar secara nasional terkait cara menghasilkan pertambahan pendapatan sebesar Rp8,9 miliar pada masa pandemi. Usulan ini di layangkan melalui akun Twitter pribadinya @KRMTRoySuryo2. Cuitan itu bertajuk “Surat Terbuka untuk Presiden”.
Roy Suryo melanjutkan narasinya dengan cara bertanya, bagimana kiat menghasilkan pertambahan pendapatan Rp8,9 miliar dalam durasi waktu satu tahun. Dia juga menggarisbahwahi, bahwa yang menjadi pertanyaan rakyat saat ini, adalah bagaimana pertambahan sebesar itu, dengan kerja keras dan jujur di masa pandemi?.
"Bagaimana caranya bisa spt Bapak, bekerja Keras & Jujur dimasa Pandemi, Tetapi dapat hasil 8.9 Milyar dalam setahun? Usul, Kalau bisa diWebinarkan secara Nasional, Pasti AMBYAR,” tulis Roy Suryo.
Roy Suryo menegaskan bahwa keterangan ini didasarkan kepada laporan resmi LHKPN KPK dan bukan hoak. Dia menyertakan rincian laporan harta kekayaan pejabat tersebut, dalam cuitan pada 11 September 2021.
“Jadi dulu ketika pernah diramalkan bahwa Indonesia akan merekot itu ternyata benar2 terbukti sekarang. Bukan Ekonomi Makro yg dinikmati Rakyatnya, tetapi HARTA PEJABAT yg MEROKET ! Ini Bukan HoaX, ada Laporan resmi LHKPN & sdh pula jadi statemen KPK Luar Biasa Pandemi Covid-19 bisa memperkaya pejabat," kata Roy Suryo.
Kenaikan Harta Presiden Jokowi Dianggap KPK Wajar
KPK mencatat kenaikan harta sekitar 70,3 persen pejabat selama pandemi setahun terakhir. Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan menemukan peningkatan harta pada 70,3 persen pejabat setelah melakukan analisis atas LHKPN.
Pahala menyebut, ada 58 persen menteri yang kekayaannya bertambah lebih dari Rp1 miliar. Sementara, 26 persen menteri kekayaannya bertambah kurang dari Rp1 miliar. Hanya 3 persen menteri yang melaporkan kekayaannya turun.
Selain menteri, terdapat 45 persen anggota DPR yang juga mengalami pertambahan harta lebih dari Rp1 miliar. Sebanyak 38 persen anggota DPR bertambah hartanya di bawah Rp1 miliar. Sedangkan 11 persen anggota DPR melaporkan hartanya berkurang.
"Rata-rata bertambah Rp1 miliar, sebagian besar di tingkat kementerian. Di DPR meningkat juga,” kata Pahala.
Rincian Harta Presiden Jokowi
Data kekayaan Presiden Jokowi lewat laman e-lhkpn KPK, berdasarkan laporan periodik 2020, yang disampaikan pada 13 Maret 2021, total harta kekayaan Jokowi lebih dari Rp 63 miliar, tepatnya Rp 63.616.935.818.
Harta Jokowi terdiri dari 20 tanah dan bangunan senilai Rp 53.281.696.000. Sebanyak 19 tanah dan bangunan Jokowi tersebar di berbagai daerah Jawa Tengah dan satu bangunan senilai Rp3,5 M di Kota Jakarta Selatan.
Selanjutnya, alat transportasi dan mesin senilai Rp 527.500.000. Untuk kendaraan, Jokowi memiliki tujuh mobil dan satu motor. Lalu, harta bergerak lainnya senilai Rp 357.500.000, kas dan setara kas senilai Rp 10.047.790.536. Jokowi juga memiliki hutang senilai Rp 597.550.718.
Jika dibandingkan dengan periode setahun sebelumnya, total kekayaan Jokowi berjumlah Rp 54.718.200.893. Aset tanah dan bangunan serta kendaraannya juga masih sama jumlahnya, hanya nilainya yang berubah sesuai apresiasi nilai aset.
Pada 2019, tanah dan bangunan Jokowi senilai Rp 45.643.588.000 dan alat transportasi dan mesin Rp 647.500.000. Kemudian harta bergerak lainnya senilai Rp 360.000.000 serta kas dan setara kas senilai Rp8.928.471.262. Pada 2019, Jokowi juga memiliki hutang senilai Rp 861.358.369.
Advertisement