Kepergian Luka Jovic Hanya Soal Waktu
Kepergian Luka Jovic dari Real Madrid tampaknya hanya menunggu waktu. Seperti dilaporkan Marca, petinggi klub dan pelatih kepala Los Blancos, Zinedine Zidane, telah kehabisan kesabaran setelah penantian panjang terhadap pemain Serbia itu gagal membuahkan hasil.
Jovic sempat menyita perhatian banyak klub besar di Eropa menyusul penampilannya bersama Eintracht Frankurt yang mengesankan. Maka tak heran, pada musim panas 2019, tak sedikit klub top di Benua Biru yang menginginkan tanda tangan sang pemain, termasuk Zidane.
Pelatih asal Prancis itu meminta manajemen klub untuk mendatangkan Jovic, termasuk dengan gelontoran dana sebesar 60 juta euro untuk membayar biaya transfer sang pemain di musim panas 2019 lalu.
Namun, alih-alih tampil subur dan membawa kegembiraan di dalam tim melalui torehan golnya, Jovic justru kesulitan beradaptasi. Bukan hanya dengan skema permainan Madrid, tapi juga dengan kultur klub itu.
Akibatnya, Jovic tak lebih dari penghangat bangku cadangan di tahun pertama di Santiago Bernabeu. Kendati begitu, Zidane sempat tak mau melepasnya kendati Jovic ingin kembali ke klub sebelumnya di musim panas 2020 lalu. Madrid justru merelakan Borja Mayoral hengkang ke AS Roma.
Zidane berharap sang pemain bisa beradaptasi di musim keduanya. Namun upaya Zidane sia-sia, performa Jovic justru semakin memble lantaran tak kunjung menunjukkan kapasitasnya sebagai predator kotak penalti.
Maka, di bursa transfer musim dingin 2021, atau jendela transfer Januari ini, Madrid mengabulkan permintaan Jovic untuk kembali ke Eintracht Frankfurt. Bahkan, Madrid tak keberatan menyertakan opsi pembelian permanen jika Eintracht Frankfurt menginginkannya di musim panas mendatang.
Advertisement