Kepala Sekolah di Tangerang Hartanya Rp1,6 T, Ini Rahasianya
Seorang kepala sekolah di Tangerang, Nurhali, mencuri perhatian netizen. Kepala Sekolah SMKN 5 Tangerang itu tercatat memiliki harta mencapai Rp 1,6 triliun. Seluruh hartanya telah dilaporkan secara rutin kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Harta Kasek Nurhali
Harta Kepala Sekolah Nurhali mencapai Rp 1,6 triliun. Kepala sekolah tersebut telah menjabat di sekolah yang sama, selama 11 tahun terakhir. Harta kekayaan sebesar Rp 1,6 triliun terbanyak bersumber dari lima bidang tanah yang tersebar di Jakarta dan Tangerang. Nilai tanah tersebut jika dirupiahkan mencapai Rp 1,6 triliun.
Luas tanahnya mencapai 80 ribu meter persegi di wilayah Jakarta Utara. Terdapat pula tanah yang lain di wilayah Kota dan Kabupaten Tangerang.
Selain tanah, Kepala Sekolah Nurhali juga memiliki sejumlah kendaraan senilai Rp 558 juta. Terdiri dari Pajero Dakkar keluaran 2015 senilai Rp 350 juta, Honda Jazz tahun 2011 Rp 200 juta, dan kendaraan roda dua senilai Rp 8 juta, dikutip dari suara.com, pada Rabu 15 September 2021.
Terdapat pula harta bergerak lain senilai Rp 74 juta, kas senilai Rp 4,5 juta, dan harta lain mencapai Rp 30 juta. Kemudian, kas dan setara kas sebesar Rp 4,5 juta, serta harta lainnya Rp 30 juta. Sementara itu, Nurhali memiliki utang sebesar Rp 46 juta.
Sumber Kekayaan Nurhali
Kekayaan yang fantastis itu membuat sejumlah lembaga melakukan klarifikasi. Di antaranya Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Banten, juga KPK.
Nurhali pun menjelaskan sumber kekayaanya. Pria berusia 58 tahun yang menjadi PNS sejak 1988 itu mengaku mendapatkan warisan tanah luas dari orangtuanya. Selain dia, istrinya juga mendapatkan warisan tanah dari orangtuanya pula.
"Dulu (orangtua) pedagang apa ya, pedagang telur. Saya kurang tahu karena udah lama meninggalnya, model sembako gitulah, di Jakarta," katanya dikutip dari detik.com.
Hikmah di Balik Lapor Kekayaan
Nurhali mengaku, kini ia menjadi sosok populer akibat hartanya yang nilainya fantastis. Namun ia merasa tak terganggu dan tetap fokus menjadi kepala sekolah di tempatnya bekerja.
Nurhali juga menyebut terbantu dengan adanya kewajiban melaporkan harta kepada KPK. Ia merasakan ada hikmah dari kewajiban melaporkan harta kekayaan yang tidak pernah dimanipulasi jumlahnya.'
"Mungkin begini ada hikmahnya buat saya, dan semua, artinya, laporan kekayaan ya saya laporkan. Sejujurnyalah saya laporkan, nggak ada yang ditutupi," pungkasnya. (Dtk/Sua)