Kepala Sekolah di Malang Jelaskan Awal Perkelahian Korban Anak
Kepala Madrasah Ibitidaiyah (MI) di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Muflichatul Mukaromah menjelaskan awal mula perkelahian yang terjadi antara muridnya.
Perkelahian ini melibatkan kakak kelas sebagai terduga pelaku penganiayaan dan adik kelas sebagai terduga korban anak.
Akibat perkelahian ini, korban anak yang berusia 10 tahun mengalami luka sobek di bagian pipi kiri akibat tersayat oleh benda tajam berupa lempengan logam hitam.
“Waktu itu ada dorong-dorongan ketika salat zuhur karena korban anak ini menyakar salah satu anak. Awalnya itu mereka cekcok,” ujarnya pada Sabtu, 4 November 2023.
Meski begitu, Mukaromah tidak mengetahui secara jelas penyebab cekcok di antara muridnya tersebut. Setelah selesai salat zuhur perkelahian dilanjutkan di luar kompleks sekolah.
“Kejadiannya itu di luar madrasah. Sehingga kami tidak tahu, jamnya juga sudah jam pulang,” katanya.
Kondisi korban anak yang bercucuran darah disaksikan oleh para wali murid yang menjemput anaknya di madrasah. Orang tua korban yang berada di lokasi kemudian menghampiri anaknya tersebut.
“Saya sudah berupaya ke pihak orang tua dan agar kasus ini diproses secara kekeluargaan. Semoga mau,” ujarnya.
Sebelumnya, seorang siswa di salah satu sekolah Madrasah Ibtidaiyah, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, menjadi korban bullying yang diduga dilakukan kakak kelasnya. Awalnya, antara korban dan pelaku terlibat perkelahian pada Selasa, 31 Oktober 2023, sekitar pukul 13.00 WIB.
Setelah itu, korban yang masih berusia 10 tahun tersebut mencoba melarikan diri dari kejaran dan penyerangan yang dilakukan oleh terduga pelaku. Namun korban dikejar oleh terduga pelaku.
Korban kemudian terkena sayatan benda tajam terduga pelaku pada bagian pipi. Kejadian bertepatan dengan jam pulang sekolah. Sehingga membuat sejumlah wali siswa yang datang menjemput ke sekolah berteriak histeris dan melaporkan kepada orang tua korban.
Advertisement