Kepala Sekolah Bantah Anak Nunung Di-bully
Komedian Nunung dan suami, July Jan Sambiran harus berurusan dengan polisi, karena kasus narkoba. Menyusul penangkapan orangtuanya, anak Nunung dikabarkan mendapatkan perlakuan tak menyenangkan di sekolah.
Anak Nunung yang masih duduk di bangku kelas 3 SD dikabarkan di-bully oleh teman-temannya. Bahkan, kabar mengenai perundungan itu sampai kepada Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Rupanya kabar itu dibantah oleh pihak keluarga. Anak sulung Nunung, Bagus Permadi, mengatakan kalau kabar bullying yang dialami oleh adiknya itu tidak benar.
"Itu hoaks. Saya ingin klarifikasi sekali lagi bahwa itu hoaks," tegas Bagus di gedung Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan.
Bagus menambahkan, anak-anaknya tidak di-bully karena berita tentang penangkapan sang ibu sudah di luar jam sekolah. "Penangkapannya hari Jumat, adik saya sudah pulang sekolah. Terus Sabtu dan Minggu libur, jadi tidak ada bully sama sekali," ujarnya.
Senada dengan keluarga Nunung, pihak sekolah tempat anak Nunung menimba ilmu juga membantah kabar bullying di sekolah. Untuk memastikan hal tersebut, pihak sekolah pun mendatangi KPAI.
"Jadi kami sampaikan bahwa sekolah kami tidak ada bully yang terjadi dan itu sebuah berita yang tidak layak diberitakan di media online dan media lainnya," kata Syamsudin, kepala sekolah tempat anak Nunung belajar, Syamsudin di KPAI, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat.
Dalam pemberitaan, anak Nunung disebut di-bully pada hari Sabtu. Sedangkan sekolah tersebut tak ada kegiatan pada hari tersebut.
"Sekolah kami adalah sudah melakukan proses belajar mengajar selama 10 tahun. Dalam 10 tahun, hanya 5 hari. Dalam berita yang kami terima bahwa terjadi bully di hari Sabtu pada pagi hari. Kenyataan bahwa pada hari Sabtu itu tidak ada proses belajar mengajar pada hari Sabtu," beber Syamsudin.
Dia menambahkan bahwa anak Nunung tidak pindah dari sekolah. Sejak Senin kemarin dan hari ini anak Nunung tetap mengikutinya proses belajar mengajar seperti biasa.
"Kami sangat menyayangkan sekali berita yang menyatakan ada bully di sekolah kami dan berita tentang ada perpindahan ananda dari sekolah. Ananda tetap bersekolah bisa bergaul dengan teman-teman dengan ceria," jelas Syamsudin.
Dengan menghubungi dan melakukan koordinasi dengan KPAI, kepala sekolah berharap bisa meredam pemberitaan yang sebelumnya menghebohkan publik. Pasalnya, isu tersebut juga mengganggu kegiatan di sekolah.