Kepala SD Jayapura Studi Banding di SD Al Azhar Jakarta
Kepala Sekolah Peserta Program Guru dan Sekolah Penggerak (PGSP) dari Jayapura, Papua mengadakan studi banding di Sekolah Penggerak SD Islam Al Azhar 5 Kemandoran, Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Rencananya mereka akan meneruskan perjalanan ke Yogyakarta, sebelum kembali ke Papua.
Kehadiran 18 kepala sekolah dari Jayapura ini disambut oleh Kepala SD Islam Al Azhar 5 Kemandoran Ahmad Faisal Lubis. Serta Suku Dinas Pendidikan dan Pengawas Lembaga Pendidikan Al Azhar Indonesia.
Peserta mengaku mendapat pelajaran dan pengalaman berharga melalui paparan yang disampaikan para narasumber.
Cukup banyak pelajaran yang diserap untuk diimplementasikan di sekolah masing-masing. "Kami memperolah wawasan baru, selama melakukan studi banding di SD Islam Al Azhar. Jauh dari yang kami miliki karena keterbatasan fasilitas sumber daya manusia (SDM)," kata Agus Sunaryo, mewakili peserta kepada Ngopibareng.id
Tetapi ia optimis melalui studi banding ini akan membangkitkan semangat para kepala sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan di daerahnya melalui Program Sekolah Penggerak.
Ditanya alasan memilih SD Al Azhar Kemandoran, Agus menjelaskan kalau yang menentukan adalah Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Pertimbangannya program guru dan sekolah penggerak di SD Al Azhar Kemandoran sudah berjalan cukup baik.
Salah seorang peserta Regina Selly, mengatakan tergugah semangatnya setelah melihat perkembangan pendidikan di Jakarta. Salah satunya SD Islam Al Azhar Kemandoran yang ia kunjungi ini. Guru dan anak didiknya hebat-hebat. "Jauh kalau dibandingkan dengan di daerah kami, tapi melalui studi banding ini, kami tergerak," kata Regina yang juga menjabat sebagai kepala sekolah.
Sekolah dan Guru Penggerak
Perlu diketahui Program Sekolah Penggerak adalah upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila.
Program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru).
Program Sekolah Penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya. Program Sekolah Penggerak akan mengakselerasi sekolah negeri atau swasta di seluruh kondisi sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju.
Program dilakukan bertahap dan terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi Program Sekolah Penggerak.
Kepala SD Islam Al Azhar 5 Kemandoran Ahmad Faisal Lubis, menjelaskan, sekolahnya mengikuti program sekolah penggerak sejak tahun 2021, dan sekarang merupakan tahun ke dua. "Untuk sementara ini kami baru memiliki satu guru penggerak, ia mempunyai kewajiban untuk menularkan ilmunya ke guru yang lain," kata Faisal.
Menurut Faisal Al Azhar, selain melaksanakan kurikulum merdeka untuk membentuk profil pelajar Pancasila. Dan profil itu dikembangkan menjadi profil pelajar Al Azhar.
Studi banding ini diakhiri dengan saling tukar cendera mata. Para kepala sekolah dari Papua menyerahkan ikat kepala khas Papua kepada Kepala Sekolah SD Al Azhar 5 Kemandoran, Ahmad Faisal Lubis diikuti oleh peserta lain, membuat suasana penuh dengan rasa persaudaraan.