Kepala Rutan Medaeng Bantah Tahanan Meninggal karena Corona
Viral kabar seorang narapidana di Rumah Tahanan (Rutan) Klas I Surabaya Medaeng, meninggal dunia karena terjangkit virus corona atau Covid-19. Kabar itu langsung dibantah oleh Kepala Rutan (Karutan) Medaeng, Handanu, Minggu 5 April 2020.
Menurut Handanu, narapidana tersebut meninggal dikarenakan serangan jantung mendadak. "Kabar napi meninggal karena corona itu hoaks, tidak benar sama sekali," jelasnya.
Narapidana yang meninggal tersebut berjenis kelamin laki-laki. Selama ini, korban menempati sel di Blok A Rutan Medaeng. Pria tersebut berumur 42 tahun, asal Kota Surabaya. Dia dipenjara karena kasus narkotika.
"Kalau info meninggal memang benar. Tapi bukan karena corona. Narapidana yang meninggal itu memang memiliki riwayat penyakit jantung," kata Handanu.
Kematian korban diketahui langsung oleh pihak lapas pada pukul 12.30 WIB. Setelah mengetahui salah satu narapidana meninggal, petugas rutan langsung melakukan tindakan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.
Setelah itu, pihak lapas langsung menghubungi pihak keluarga untuk menyerahkan jenazah narapidana tersebut.
"Sudah di keluarga jenazahnya. Tidak benar kalau ada yang memberi info yang bersangkutan itu kejang dan suspect Covid-19," kata Handanu.
Ia memastikan, pihaknya sudah melakukan langkah-langkah pencegahan penyebaran Covid-19 di Rutan Medaeng. Salah satunya ialah menyediakan dokter untuk mengawasi kesehatan narapidana. Hal itu sudah dilakukan sejak 14 hari yang lalu.
"Sampai sekarang, dokter mengatakan Alhamdulillah belum ada satupun yang terjangkit virus corona atau Covid-19," kata Handanu..
Soal demo yang dilakukan para narapidana juga disebutnya hoaks.