Kepala Kejati Jatim Berpindah Tangan, Bagaimana Kasus YKP?
Tugas berat menanti Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur yang baru, yang secara resmi dijabat Mohamad Dhofir.
Mohamad Dhofir menggantikan Sunarta yang berpindah tugas menjadi Sekretaris Jaksa Agung Muda Intelijen (Sesjamintel) pada Kejaksaan Agung RI.
Banyak kasus menanti tindak lanjut Kajati yang baru, seperti kasus dugaan penyelewengan aset Yayasan Kas Pembangunan (YKP) Surabaya yang hingga kini jalan di tempat.
Hingga saat ini, proses penyelidikan YKP masih sebatas audit dari BPKP. Dugaan kerugian pun turun dari sebelumnya puluhan triliun kini menjadi Rp5 triliun saja. Dan tidak ada satu orang pun dari jajaran direksi YKP yang ditetapkan tersangka.
Kajati Jatim yang baru, Mohamad Dhofir mengatakan pihaknya akan melanjutkan program Kajati yang lama. Namun, pihaknya akan memilah program mana yang perlu diteruskan.
Selain itu, untuk setiap kasus yang belum usai, Dhofir menyebut dirinya akan berusaha merampungkan hal ini.
"Saya akan meneruskan, tapi saya evaluasi dulu mana yang belum terselesaikan, itu kewajiban saya untuk menyelesaikan. Nanti tentunya harus kita cek, kita cek dulu satu-satu. Kalau bisa jalan ya jalan, kalau harus berhenti ya kita berhenti. kita harus berani mengambil sikap, jangan dibiarkan bertahun-tahun," kata Dhofir usai pisah sambut Kajati lama dengan yang baru di Kantor Kejati Jatim, Senin 14 Oktober 2019.
Sementara mantan Kajati Jatim Sunarta menilai Dhofir merupakan sosok yang hebat, dalam memimpin Kejati Jatim. "Mengingat beliau merupakan putra daerah asli Jawa Timur. Saya yakin beliau bisa lebih hebat lagi," ujar Sunarta.
Sunarta juga mengucapkan rasa syukur dan terima kasihnya kepada semua pihak yang selama ini membantu prestasi dalam kinerjanya. Menurutnya, kerja sama selama ini dengan Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan hingga Pangdam V/Brawijaya sangat bernilai.
"Saya sudah berkeliling, namun Jatim merupakan tempat yang paling berkesan bagi saya. Jawa timur merupakan provinsi yang ke 16 selama saya bertugas," ujarnya.
Dalam pisah sambut yang digelar siang tadi juga dihadiri oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Secara khusus Khofifah berpesan bagi Kajati Jatim yang baru supaya senantiasa berkoordinasi dengan Forkopimda dalam menciptakan Jatim yang guyub rukun.
"Pak Kajati selamat datang bersama kami di Jatim. Koordinasi, kami ingin meng-underline agar bisa berjalan berseiring. Kami mohon bahwa pola yang terbangun bisa terkoordinasi dengan baik," kata Khofifah.
Tak hanya itu, Khofifah menyebut meski pihaknya telah menyabet banyak penghargaan, namun Pemprov Jatim masih ingin menjadi lebih baik lagi. Untuk itu, Khofifah meminta bantuan agar Kajati yang baru bisa berseiring dengan apa yang dilakukan Pemprov Jatim.
"Harapan kami semua akan berseiring, bagaimana kami yang di jajaran eksekutif bisa berbenah. Pemprov mendapat berbagai penghargaan, tapi di sisi lain kami harus berbenah," ujarnya.
Tak hanya itu, Khofifah juga memberikan ucapan terima kasih kepada Kajati lama, Sunarta. Khofifah menyebut selama kepemimpinan Sunarta, pihaknya banyak dibantu. Selain itu, Khofifah juga menyempatkan penghargaan berupa lencana Jer Basuki Mawa Beya pada Sunarta.