Kadinkes Siap Jadi Orang Pertama yang Divaksin di Banyuwangi
Sejumlah tenaga kesehatan (nakes) sudah mendapatkan SMS blast sebagai calon penerima vaksin covid-19 tahap pertama. Namun hingga kini masih belum ada jadwal pasti pelaksanaan vaksinasi di Banyuwangi. Hingga saat ini juga belum bisa dipastikan siapa yang akan menjadi orang pertama yang akan disuntik vaksin covid-19 di Banyuwangi.
Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr. Widji Lestariono menyatakan secara umum yang menjadi sasaran awal vaksinasi covid-19 adalah nakes. Namun untuk orang yang disuntik pertama vaksin covid-19 di Banyuwangi, pihaknya masih menunggu informasi dari pusat.
“Kan kabarnya kepala daerah harus yang pertama. Ada wacana seperti itu, kalau seperti itu nanti kita kondisikan Pak Bupati dulu, gitu ya. Secara resmi belum ada permintaan seperti itu,” tegasnya.
Namun, menurut pria yang akrab dipanggil Rio ini, jika tidak ada petunjuk atau aturan yang mengharuskan kepala daerah untuk menjadi orang pertama yang disuntik vaksin covid-19, maka dirinya siap menjadi orang pertama di Banyuwangi yang menerima vaksin covid-19.
“Jika tidak ada petunjuk seperti itu (orang pertama divaksinasi) dan hanya nakes yang disuntik di awal ini, maka saya akan menjadi orang yang pertama (divaksinasi). Siap 100 persen saya,” tegasnya.
Dia menjelaskan, saat ini vaksin covid-19 jatah Banyuwangi sudah berada di Surabaya. Meski jadwal pengiriman vaksin ke Banyuwangi belum keluar, namun informasi awal, Banyuwangi akan mulai melakukan vaksinasi pada 22 Januari 2021 yang akan datang.
Saat ini, lanjutnya, Dinas Kesehatan Banyuwangi fokus melakukan persiapan untuk pelaksanaan vaksinasi. Mulai dari penyiapan tempat vaksin yang ada di Dinas Kesehatan. Karen vaksin covid-19 yang dialokasikan ke Banyuwangi dari Surabaya langsung dibawa ke Dinas Kesehatan lebih dahulu.
“Masuk ke sini (Dinas Kesehatan) dulu, baru dari sini kita distribusikan ke Puskesmas dan Rumah Sakit yang melayani. Di Puskesmans dan Rumah Sakit kan juga perlu persiapan,”jelasnya.
Kesiapan Puskesmas dan Rumah Sakit ini juga sudah dan sedang dicek mulai dari petugas hingga sarana pendukungnya. Misalnya, kata Dia, kulkas penyimpanan vaksin. Suhunya dicek apakah masih sesuai atau tidak.
Selain itu, Dinas Kesehatan juga meminta seluruh Puskesmas untuk membuat video simulasi tentang pelaksanaan vaksinasi covid-19. Dengan membuat video simulasi pelaksanaan vaksinasi, maka Puskesmas akan lebih aware terhadap pelaksanaan vaksinasi Covid-19 ini.
“Dan yang disimulasikan itu adalah alur atau cara-cara atau SOP yang benar tentang vaksinasi. Dengan demikian Puskesmas itu tahu harusnya seperti ini vaksinasi yang benar. Ada meja satu, meja dua, sampai meja lima itu kita simulasikan,” bebernya.
Mengenai kuota vaksin yang diterima Banyuwangi, Rio menyatakan jumlahnya sesuai dengan julah nakes yang ada di Banyuwangi yakni sebanyak 6.349 orang nakes. Sekarang ini, menurutnya Dinas Kesehatan diminta untuk melakukan verifikasi dan updating data nakes yang saat ini terus berproses mendekati 100 persen.
“Jumlah nakes itulah yang kita laporkan, kita berharap sesuai dengan yang kita usulkan,” pungkasnya.