Kepala BPOM: Vaksin Corona AstraZeneca dari Inggris Aman
Vaksin siap pakai dari AstraZeneca, Inggris, sebanyak 1.113.600 dosis telah tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin 8 Maret 2021 petang. Paket ini merupakan pengiriman pertama. Secara keseluruhan, Indonesia akan memperoleh 11.704.800 vaksin melalui skema multilateral COVAX Facility.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan izin penggunaan darurat EUA pada 22 Februari 2021. Menurut Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito, pihaknya memberikan persetujuan penggunaan vaksin Corona AstraZeneca berdasarkan beberapa hal, termasuk soal efikasi vaksin.
"Vaksin ini dikemas dalam dus berisi 10 vial masing-masing 5 ml," jelas Penny dalam konferensi pers BPOM, Selasa 9 Maret 2021.
Efek samping vaksin Corona AstraZeneca yang ditemukan adalah efek samping lokal ringan seperti bengkak di lengan. BPOM menegaskan efikasi vaksin corona AstraZeneca sebesar 62,1 persen setelah penerimaan dosis kedua vaksin Corona.
"62,1 persen hal ini seusai dengan penertapan WHO efikasi 50 persen" kata Penny.
Vaksin Corona AstraZeneca buatan Inggris tersebut didapatkan dari skema COVAX ini sudah masuk dalam daftar persetujuan darurat (EUL) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Sebelum kedatangan vaksin melalui skema kerja sama multilateral ini, pemerintah Indonesia juga telah mendatangkan 38 juta dosis vaksin yang berasal dari perusahaan Sinovac. Vaksin-vaksin baik yang telah tiba maupun yang akan terus dikirimkan ke Indonesia akan digunakan untuk mendukung program vaksinasi massal secara gratis yang menargetkan 181,5 juta masyarakat.