Kepala BNPB Kunjungi Pengungsi Urupsi Gunung Ili Lewotolok di NTT
Kepala BNPB, Letjen TNI Doni Monardo meninjau korban erupsi gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), penetapan kenaikan status menjadi Siaga.
"Pak Doni sejak Senin berkegiatan di Istana Merdeka dan sejumlah aktivitas terkait kebencanaan lain, termasuk penanganan Covid-19. Tadi, tengah malam kami mendarat di Kupang. Hari ini, beliau tiba di Larantuka lanjut ke Lembata dengan helikopter. Ini komitmen hadirnya pemerintah pusat bersama pemerintah daerah di tengah masyarakat yang tertimpa musibah," ujar Staf Khusus Kepala BNPB, Egy Massadiah yang turut serta bersama rombongan.
Didampingi Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, Anggota DPR RI M Ali Taher (asal Lamakera NTT), Doni Monardo menyampaikan salam dari Presiden Joko Widodo untuk masyarakat Lembata, NTT, khususnya para korban letusan Gunung Ilo Lewotolok. "Pesan Presiden, tetap tabah dan sabar menghadapi musibah. Tidak melupakan protokol kesehatan, dan ikuti arahan petugas kebencanaan demi keselamatan bersama," katanya.
Kunjungan Doni ini sesuai arahan presiden untuk terus mencermati perkembangan erupsi Gunung Ili Lewotolok. Berdasar laporan Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Senin, 30 Desember 2020 pukul 22.00 WIB, ada sebanyak 4.628 jiwa yang telah dievakuasi di 7 titik pengungsian.
"Serta merta beliau berangkat ke lokasi musibah," ujar Egy Massadiah. Egy menambahkan bahwa seusai dari NTT, sore ini juga Doni akan menuju Lumajang Jawa Timur meninjau area terdampak lava Gunung Semeru.
Seperti halnya ketika mengunjungi lokasi pengungsian, Doni Monardo menekankan pentingnya prosedur penyelamatan rakyat. "Prinsipnya, keselamatan rakyat nomor satu. Selamat dari bencana gunung berapi, dan selamat dari paparan Covid-19," kata Doni kepada wartawan.
Di daerah-daerah yang tertimpa musibah bencana alam, sejatinya memiliki ancaman ganda, yakni bencana alam dan non alam (pandemi). Karenanya, dalam setiap usaha tanggap darurat atau tanggap bencana, protokol kesehatan harus masuk dalam protap kegiatan.
"Concern Pak Doni, selain tersedianya fasilitas pengungsian yang memadai, juga dibarengi ketersediaan sarana mencuci tangan pakai sabun, ketersediaan masker, dan tempat pengungsian yang berjarak antara satu dan lainnya," ujar Egy.
Berdasar pantauan Pos Pengamatan Gunung Api Ili Lewotolok, erupsi masih terus terjadi, dan dimungkinkan akan terjadi erupsi susulan. Hari Senin, 30 November 2020 erupsi kolom abu setinggi 700 meter dari puncak (2.123 mdpl).
Erupsi tersebut terekam oleh seismogram dengan amplitudo maksimum 24 milimeter dengan durasi kurang lebih 2 menit 25 detik. "Kita berharap intensitas erupsi susulan berangsur-angsur menurun, tanpa mengurangi kewaspadaan," katanya.
Sejumlah lokasi pengungsian, pagi ini akan ditinjau oleh Kepala BNPB Doni Monardo bersama segenap Deputy serta staf BNPB. Seperti diberitakan sebelumnya, semua warga yang berada dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Ili Lewotolok, diungsikan.
"Kehadiran pemerintah pusat serta bantuan yang diberikan, semoga bisa memenuhi kebutuhan masyarakat pengungsi. BNPB juga menempatkan dua buah helikopter, salah satunya jenis Chinook untuk mendukung penyaluran bantuan ke lokasi pengungsi," kata Egy.