Kepala BNPB Kirim Batuan Untuk Korban Erupsi Semeru
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Mayjen TNI Suharyanto bertolak ke Lumajang, Jawa Timur, Minggu 5 Desember 2021. Mantan Pangdam VIII akan terjun langsung dalam penanganan pengungsi dan korban terdampak erupsi Semeru.
Suharyanto berangkat dari Pangkalan TNI AU Halim Perdana Kusuma dengan membawa bantuan tambahan, setelah sebelumnya, BNPB Pusat sudah mengirimkan bantuan langsung melalui jalan darat.
Suharyanto dalam keterangannya menjelaskan, berdasarkan catatan data yang dihimpun, guguran lava pijar teramati sampai 800 meter dengan pusat guguran kurang lebih 500 meter di bawah kawah.
Penyebab Erupsi
Terpisah, Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Eko Budi Lelono memaparkan erupsi Semeru kemungkinan besar disebabkan faktor eksternal, curah hujan tinggi memicu runtuhnya bibir lava sehingga terjadi erupsi.
Hal ini juga dinilai lantaran aktivitas suplai magma dan material pada November dan tanggal 1-3 Desember tidak mengalami perubahan signifikan. Catatan kegempaan juga dikatakan relatif rendah.
"Kelihatannya memang ada kaitan dengan curah hujan tinggi, sehingga menyebabkan runtuhnya bibir lava itu sehingga memicu adanya erupsi, atau ada guguran awan panas," ungkap Eko dalam konferensi pers, Sabtu 4 Desember kemarin.
"Dari sisi kegempaan ini relatif rendah, tidak ada asosiasi dengan peningkatan adanya supply magma atau batuan permukaan. Aktivitas Gunung Semeru ini sebetulnya tidak ada aktivitas yang berlebihan dari kegempaan yang memperlihatkan adanya supply magma itu relatif biasa saja seperti sebelum-sebelumnya," ujar Eko.
Petugas di Pos Pengamatan Gunung Semeru yang berada di Dusun Poncokusumo melaporkan kejadian guguran awan panas mulai pukul 14.47 WIB dengan amplitudo maksimal 20 mm.