Kepala BMKG Ekspose Potensi Gempa dan Tsunami di Jatim
Potensi Tsunami di wilayah Selatan Jatim selama ini kerap menjadi perbincangan banyak kalangan, tak terkecuali di lingkungan BMKG.
Terkait kemungkinan tersebut, Kepala BMKG Pusat, Dwikorita Karnawati, Jumat, 19 Maret 2021, melakukan ekspose hasil kajiannya di hadapan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Hadir dalam ekspose kali ini, Plt Kalaksa BPBD Jatim Yanuar Rachmadi, Kadinsos Jatim, Kadishub Jatim, Kasatpol PP Jatim, perwakilan TNI-Polri, dan segenap Kepala BMKG se-Jatim, termasuk Kepala BMKG Bali, Agus Wahyu. Turut mendampingi Plt Kalaksa BPBD Jatim, Kabid PK Gatot Soebroto dan Kasi Pencegahan Dadang Iqwandy.
Dalam paparannya, Dwikorita menyampaikan hasil kajian sejumlah wilayah selatan Jatim yang berpotensi tsunami. Mulai dari Banyuwangi hingga Pacitan.
Berdasarkan kajian tersebut, di selatan Jatim, khususnya Banyuwangi berpotensi terjadi gempa bumi dengan skala magnitudo 8,7 dan mengakibatkan tsunami setinggi 18 meter.
Prioritas yang perlu perhatian adalah wilayah Pantai Pancer dan Pantai Muncar, karena jumlah penduduknya yang padat di sekitar pantai.
Selain Banyuwangi, potensi tsunami itu juga bisa terjadi di daerah selatan lainnya, seperti, Tulungagung, Blitar, Trenggalek dan Pacitan.
Kepala BMKG juga mengapresiasi, respon perangkat BPBD setempat dan kesadaran masyarakat sekitar pantai terkait ancaman tsunami. Hanya, rambu-rambu penunjuk arah evakuasi yang perlu ditambah.
"Jadi ini hanya sekadar langkah mitigasi, bukan prediksi yang kepastiannya benar-benar akan terjadi," katanya mewanti-wanti.
Diakhir acara ekspose tersebut, Kepala BMKG pusat juga menyerahkan cinderamata dan buku hasil kajiannya kepada Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.