Kepala BKHIT Jatim Berganti, Baby Lobster Jadi Perhatian
Setelah dilantik secara resmi minggu lalu, Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Jawa Timur laksanakan serah terima jabatan (sertijab) sekaligus perkenalan dan silaturahmi bersama stakeholder dan mitra kerja karantina di Jawa Timur.
Drh Muhlis Natsir dilantik menjadi Kepala BKHIT Jawa Timur menggantikan drh Cicik Sri Sukarsih, MH yang sebelumnya menjabat Plt. Direktur Tindakan Karantina Hewan, Badan Karantina Indonesia (Barantin).
Perubahan nomenklatur Badan Karantina Indonesia, menerbitkan susunan organisasi tata kerja (SOTK) baru. Pergantian pejabat atau pimpinan sesuai dengan kebutuhan organisasi, reformasi birokrasi untuk peningkatan kualitas kinerja.
Sesuai dengan tagline Barantin, yaitu Kompeten, Unggul, Amanah dan Tangguh (KUAT), penguatan pre-border dan kolaborasi pentahelix menjadi hal utama dalam pelaksanaan tugas, pokok dan fungsi (tupoksi).
“Terkait maraknya baby lobster yang sudah inkrah di Muncar Banyuwangi, menjadi concern utama untuk dilakukan identifikasi. Oleh karenanya saya dipanggil khusus oleh Kepala Barantin untuk menyelesaikan masalah ini,” ungkap Muhlis Natsir dalam sambutannya, Selasa, 9 Januari 2024.
Sebagai Lembaga yang menjaga lalu lintas HPHK, HPIK dan OPTK di wilayah NKRI, Barantin melalui BKHIT Jawa Timur memiliki jangkauan luas. Tak ayal hal ini menjadi perhatian khusus dalam pelaksanaan pengawasan tindakan karantina hewan, ikan dan tumbuhan.
Sementara itu, Drh. Cicik Sri Sukarsih, MH dalam sambutannya menyampaikan untuk kepemimpinan BKHIT Jawa Timur di bawah drh. Muhlis Natsir, M.Kes untuk dapat melanjutkan tugas dalam menjaga Jawa Timur.
“Raport Stranas PK menjelang hijau, pelayanan digital juga sudah diimplementasikan, dan sesuai arahan Kepala Barantin, untuk melanjutkan tugas saya,” ungkap Cicik.
Gelaran sertijab ini dibalut dengan forum silaturahmi. Turut hadir seluruh pimpinan Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Kementerian Pertanian di Jawa Timur, pimpinan stakeholder, Forkopimda, akademisi serta mitra kerja karantina di wilayah Jawa Timur.