Kepala Badan Bahasa: Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Ibu Kuasai Bahasa Asing
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikdasmen, E. Aminuddin Aziz mengajak seluruh masyarakat menggunakan bahasa Indonesia dengan cerdas, baik, dan benar. Karena bahasa merupakan identitas suatu bangsa.
"Utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah atau bahasa ibu dan kuasai bahasa asing," tuturnya sehubungan dengan menyambut Bulan Bahasa dan Sastra di Kantor Kemendikdasmen, Jalan Sudirman Jakarta, Minggu 27 Oktober 2024.
Menurut Aminuddin, Sumpah Pemuda merupakan sebuah ikrar kebangsaan yang dirumuskan melalui keputusan dalam Kongres Pemuda yang digelar pada Oktober 1928. Pada saat itu, para pemuda dari berbagai latar belakang daerah, suku, dan agama berkumpul untuk menyatukan pikiran dan keyakinan mereka tentang tanah air, bangsa, dan bahasa persatuan yang kemudian mereka sebut Indonesia.
Peristiwa yang sangat bersejarah, Sumpah Pemuda menjadi sebagai tonggak yang sangat penting untuk persatuan Indonesia dan itu harus senantiasa dipahami dan dimanifestasikan dalam kehidupan nyata oleh semua generasi penerus bangsa.
Untuk mendukung hal itu, sejak tahun 1980, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), secara konsisten mengembangkan kegiatan kebahasaan dan kesastraan yang kemudian menjadi ikon perayaan yang berpusat pada setiap bulan Oktober yang disebut dengan Bulan Bahasa dan Sastra (BBS).
"Perayaan Bulan Bahasa dan Sastra dilandasi oleh sebuah semangat dan kesadaran bahwa mengutamakan bahasa Indonesia, di samping melestarikan bahasa daerah dan menguasai bahasa asing, merupakan tindakan untuk memperkuat bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan identitas nasional kita," ujar Aminuddin.
Ia juga menambahkan pentingnya berbahasa cerdas. Antar lain memiliki kemampuan berbahasa yang mumpuni, baik secara reseptif maupun produktif, untuk keperluan sintas, sosial, keprofesian, dan keilmiahan. "Berbahasa cerdas juga bermakna mampu melihat potensi penggunaan bahasa untuk diolah dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari," tuturnya.
Badan Bahasa bersama seluruh satuan kerja di bawahnya, baik yang berada di pusat maupun di balai atau kantor bahasa yang tersebar di 30 provinsi di Indonesia mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi mengupayakan berbahasa Indonesia dengan cerdas.