KontraS Surabaya dapat Laporan 3 Anak Ikut Demo Mengaku Dipukul
Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Surabaya mendapat laporan dari tiga tersangka anak. Mereka mengaku mendapat perlakuan kasar dari oknum polisi saat terlibat kerusuhan demo tolak Omnibus Law di Gedung Negara Grahadi, pada Kamis, 8 Oktober 2020.
Koordinator KontraS Surabaya, Rahmat Faisal mengatakan, proses penangkapan tersangka 3 anak tersebut diduga dilakukan dengan cara kekerasan. Padahal, menurut keterangan para tersangka, mereka tidak melakukan perlawanan saat diamankan polisi.
“Padahal orang yang ditangkap saat itu tidak melakukan perlawanan, mereka menyerah saja dan tidak membawa senjata, tapi mereka tetap dipukul,” kata Faisal, ketika ditemui di kantornya, Rabu, 14 Oktober 2020.
Ketiga anak tersebut, kata Faisal, mengaku telah mendapatkan tindak kekerasan dari aparat kepolisian. Seperti dipukuli, ditelanjangi, hingga dicukur sampai gundul.
“Kita menemukan ada penggunaan kekuatan berlebih oleh Polda (Jatim) dan Porlestabes Surabaya. Tiga tersangka mengaku dapat pemukulan, tendangan, ada yang digunduli, ditelanjangi dan mereka tidak diperlakukan secara manusiawi,” ungkapnya.
Faisal mengatakan jika dilihat secara fisik tubuh bagian luar para tersangka memang tidak terlihat adanya bentuk kekerasan. Namun, ketiganya sering mengeluh jika tulang rusuknya sakit.
“Mereka mengeluh rusuknya sakit ketika ditangkap oleh kepolisian, satu orang ada trauma psikis, masih akan diperiksa secara medis. Kami menyesalkan, ini termasuk tindakan yang seolah mereka ini kriminal,” ujarnya.
Sebagai informasi, pihak kepolisian telah menetapkan 14 orang sebagai tersangka, terkait adanya kerusuhan ketika terjadi aksi demonstrasi tolak Omnibus Law di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Dari jumlah 14 orang tersebut, 7 orang di antaranya masih berstatus anak di bawah umur. Sementara ini, KontraS Surabaya masih melakukan bantuan hukum kepada tiga orang anak.
“Anak-anak yang ditangkap yang saya tahu di panti rehabilitasi ada tujuh orang, kami mendampingi tiga orang. total jumlah anak berapa, kami belum dapat informasinya lagi, kami baru tahu ada beberapa saja,” tutup Faisal.
Advertisement