Kenyang Tapi Tak Ingin Berhenti Makan? Ini Penyebabnya
Pernahkah Anda merasa sudah cukup kenyang, tapi masih berhasrat untuk terus mengunyah dan menelan makanan? Hati-hati, bisa jadi Anda sedang mengalami Binge Eating Disorder.
Binge Eating Disorder (BED) dikategorikan sebagai salah satu gangguan psikologis. BED pertama kali dijelaskan pada tahun 1959 oleh Albert Stunkard, seorang psikiater dan peneliti, sebagai Night Eating Syndrome (NES).Istilah BED diciptakan untuk mendefinisikan perilaku makan sebanya-banyaknya (makan seperti sedang berpesta) yang sama, tanpa aspek nokturnal.
Adapun gejala dari BED antara lain, makan dalam jumlah yang begitu banyak dalam waktu yang singkat, merasa tidak mampu mengendalikan nafsu makan. Terus bernafsu untuk mengunyah makanan, walaupun tidak merasa lapar atau bahkan sudah merasa kenyang.
Dilansir dari eatingdisorderhope.com, Sementara penyebab pasti gangguan BED belum diketahui pasti. Namun, ada berbagai faktor yang diduga mempengaruhi perkembangan gangguan ini.
1. Biologis: kelainan biologis, seperti ketidak teraturan hormonal atau mutasi genetik, mungkin berhubungan dengan makan kompulsif dan kecanduan makanan.
2. Psikologis: Ada hubungan yang sangat kuat antara BED dan depresi. Ketidakpuasan tubuh, harga diri yang rendah, dan kesulitan mengatasi perasaan, juga bisa menjadi faktor pendukung seseorang mengalami BED.
3. Sosial dan Budaya: Situasi traumatis, seperti pernah mengalami body shaming atau pelecehan seksual. Tekanan sosial yang mempengaruhi, baik melalui media atau pun orang-orang di lingkungannya.
Untuk mengatasi BED, konsultasi dengan psikiater, ahli gizi, dan menemui terapis, dianggap sebagai cara paling efektif untuk mengatasinya. Adapun saran dari dr Taneya Putri Zahra, melalui alodokter.com , dapat dicoba untuk mengurangi gejala yang ditimbulkan.
Antara lain, rutin melakukan sarapan, jangan melakukan diet yang berlebihan karena dapat memicu BED yang lebih parah. Jangan menyimpan stok makanan secara berlebihan. Lakukan hal lain yang berhubungan dengan aktivitas fisik, berolahraga atau mengikuti aktivitas tertentu, misalnya.
Apabila, Anda merasa sedang mengalami BED, berusaha dan bersungguh-sungguh menghentikannya adalah tindakan yang tepat. Sebab, BED yang dilakukan dalam jangka panjang, dapat memicu penyakit berbahaya lainnya seperti penyakit kandung empedu, diabetes tipe 2, bahkan serangan jantung.(tis)