Kentut pun Dianggap Benar? Saatnya Kita Instrospeksi
Dikisahkan, ada seorang yang tidak bisa lagi menahan kentut. Suatu hari ketika berkumpul dengan teman-temannya ia kentut tanpa sempat menjauh dari kumpulan teman-teman-nya, sontak saja teman-temannya protes.
Lalu orang yang kentut ini bertanya: “Menurut kalian kentut itu baik atau buruk?”
Serentak mereka menjawab: “Buruk.”
Kemudian yang kentut langsung berkilah: "Keburukan harus dibuang, maka saya buanglah kentut saya.”
Orang yang kentut merasakan bahwa dirinya tidak mungkin lagi menghindar untuk menahan kentut. Karena seperti itulah mekanisme tubuh manusia. Namun, teman-teman nya merasa tidak nyaman dengan sikap orang tersebut.
Sikap merasa diri paling benar dari orang tersebut bukanlah hal yang baik. Karena kita harus punya etika yang santun dalam bergaul. Walaupun hanya sebatas menyampaikan pendapat, karena belum tentu juga pendapat kita benar.
"Itulah fenomena yang sedang terjadi sekarang ini. Ada sekelompok orang yang dipimpin oleh seorang yang dianggap ulama, yang merasa dirinya paling benar ketimbang orang lain, bahkan pemyampaian pendapatnya pun tidak lepas dari caci maki bak orang yang kentut tersebut di atas," tutur Inas N Zubir, seorang perenung.
I mengingatkan, merasa diri paling benar, paling suci, paling aman dari dosa, paling beriman atau bahkan paling berhak masuk surga adalah beberapa bentuk sikap sombong dalam Islam dan merupakan perbuatan yang sangat dicela oleh Allah Ta’ala.
Karena itu, sebagai seorang Muslim sangat dianjurkan untuk lebih mengenal dirinya sendiri (introspeksi diri). Guna menghindarkan kita dari berbagai penyakit hati sombong, riya, ujub, takabur, dan lain sebagainya.
Islam melarang umat-nya untuk merasa diri lebih baik dan benar dari yang lain, bahkan sikap ini dianggap tercela menurut Islam.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tiga perkara yang membinasakan: rasa pelit yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti dan ujubnya seseorang terhadap dirinya sendiri” (HR. At-Thabrani dalam Mu’jam Al-Ausath)
Demikian wallahu a'lam.