Kenjeran Sering Diterpa Puting Beliung, Pakar ITS Dorong Mitigasi
Angin puting beliung kerap terjadi di saat musim penghujan seperti saat ini. Tanggal 27 Desember 2021, angin puting beliung membuat pohon tumbang dan menerbangkan beberapa atap rumah warga di wilayah pantai Kenjeran. Pakar ITS menyebut daerah terbuka memiliki risiko lebih besar diterjang puting beliung.
"Daerah tropis seperti Indonesia skala badai atau angin kencangnya memang lebih kecil dan sporadik, tidak bisa ditentukan daerah mana yang lebih memiliki risiko. Daerah terbuka memang punya kecenderungan lebih besar," kata Kepala Puslit Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (MKPI) ITS, saat dihubungi Ngopibareng.id.
Ungkapnya, karakter angin kencang atau badai di Indonesia memiliki skala yang kecil dan wilayah terdampaknya sporadik. Berbeda dengan badai di daerah sub tropis, seperti badai tornado yang skalanya besar dan daerahnya spesifik.
Kelapa pusat MKPI ITS yang juga dosen ini mengatakan, saat ini yang perlu diperhatikan pemerintah Kota Surabaya dan masyarakat ialah bagaimana mengelola risikonya dengan membuat mapping wilayah dan memprediksi kecepatan anginnya.
"Wilayah mana saja yang memiliki aspek kerentanan, seperti potensi tiang listrik, pohon atau papan reklame yang kemungkinan akan roboh bila diterpa angin dengan kecepatan tertentu. Ini harus dilakukan mapping," ujarnya.
Ia juga mencontohkan, dengan penggunaan teknologi pencitraan misalnya, dapat di lakukan pemetaan mana pohon yang akan roboh bila terkena angin kencang dengan kecepatan tertentu. Mana tanaman yang lama dan baru yang juga berisiko bila terkena angin kencang.
Selain itu, masyarakat juga harus diedukasi mengenai bahan bangunan yang tetap aman bila terkena angin kencang, terutama untuk daerah yang terbuka. "Dengan adanya pengelolaan risiko diharapkan dampak yang dirasakan masyarakat akan lebih berkurang dan masyarakat tetap aman," tutupnya.
Advertisement