Kenduren Mas, Pasuruan Fokus Temukan dan Obati TB
Pemerintah Kabupaten Pasuruan kembali menggelar Kenduren Mas (Kendaraan Urun Rembug Masyarakat) di Lapangan Desa Pohgedang, Kecamatan Pasrepan. Kegiatan tersebut merupakan pencanangan "GEBER TOSS TBC" atau Gerakan Bersama Temukan Obati Sampai Sembuh Penyakit TBC.
Kegiatan diawali dengan sambutan dari Dinas Kesehatan yang menyampaikan pentingnya peran masyarakat terutama yang sudah tergabung sebagai kader TB di masing-masing desa untuk menemukan warga yang terkena penyakit TB.
"Kami dari Dinas Kesehatan terus berupaya untuk menekan penyakit TB. Alhamdulillah tahun ini sudah mencapai 94 persen, akan tetapi kami masih belum puas karena dari 6 persen tersebut masih bisa menularkan. Karena penularan penyakit TB melalui udara sehingga sangat rentan bagi masyarakat untuk tertular," katanya.
Kegiatan dilanjutkan dengan arahan Wakil Bupati Pasuruan, Mudjib Imron. Dalam sambutannya, Wabup Mujib Imron mengatakan, program Kenduren Mas ini merupakan program unggulan dari Pemerintah Kabupaten Pasuruan dengan menggunakan sistem jemput bola dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, baik itu E-KTP, KK, dan pelayanan lainnya yang dilaksanakan selama 2 hari yaitu Selasa dan Rabu.
"Di tahun 2020 ini, program Kenduren Mas dilaksanakan selama 2 hari, sehingga kami berharap masyarakat dapat merasakan manfaatnya terutama terkait pelayanan pengurusan dasar seperti e-KTP, kartu keluarga, dan pelayanan lainnya. Pak Bupati dan saya, beserta seluruh OPD di Pemerintah Kabupaten Pasuruan sudah berkomiten untuk maksimal dalam pelaksanaan Kenduren Mas ini," katanya.
Gus Mujib, sapaan akrabnya, juga menyinggung terkait TB dan stunting yang menjadi fokus dari Pemerintah Kabupaten Pasuruan. Karena angka penderita TB termasuk salah satu yang tertinggi di Jawa Timur. Oleh karena itu, dengan adanya kader Geber TOSS TB dibantu dengan elemen masyarakat mampu menjadi penggerak utama dalam upaya eliminasi TBC di Kabupaten Pasuruan.
"Penderita penyakit TB di Indonesia masih sangat tinggi. Oleh karena itu, Gerakan TOSS TB yang sudah dilaunching oleh Presiden Republik Indonesia pada 20 Januari 2020 lalu diharapkan mampu mengurangi dan menurunkan penderita TB. Terutama di Kabupaten Pasuruan yang jumlah penderitanya cukup tinggi yaitu sebanyak 3150 orang. Oleh karena itu, Pak Bupati dan saya sudah berkomitmen untuk segera melakukan tindak lanjut dari program presiden tersebut mengingat sangat rentan masyarakat tertular penyakit TB," katanya.
Pemerintah juga menyediakan obat gratis bagi penderita TB melalui puskesmas di masing-masing kecamatan. Namun apabila ada perawatan lebih lanjut tentu ada tambahan biaya. Selain itu, pemerintah juga menghimbau masyarakat terkait tingginya angka stunting yang perlu diwaspadai serta AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB (Angka Kematian Bayi) yang cukup tinggi di Kabupaten Pasuruan.
"Angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Kabupaten Pasuruan ini masih tinggi, akan tetapi kami berusaha untuk terus menurunkan angka tersebut. Oleh karena itu, kami berharap setiap ada POSYANDU, ibu-ibu hamil dan yang sudah mempunyai bayi wajib rutin memeriksakan kandungan dan bayinya. Hal tersebut adalah salah satu upaya untuk mencegah stunting dan menjaga kesehatan ibu dan bayinya," ujarnya. (sumber: www.pasuruankab.go.id)