Kendalikan Inflasi, Pemkab Mojokerto Gelar Operasi Pasar
Program operasi pasar yang dijalankan Pemerintah Kabupaten Mojokerto Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mojokerto, bakal terus dijalankan. Setidaknya hingga perayaan natal dan tahun baru 2023.
Kepala Disperindag, Iwan Abdillah, menjelaskan, operasi pasar yang digelar dimaksudkan untuk mengendalikan inflasi harga kebutuhan bahan pokok yang dijual di pasar. Ia pun memastikan stok bahan pokok yang disediakan dalam setiap gelaran operasi pasar sangat cukup.
"Karena dampak kenaikan BBM berimbas pada kenaikan harga komoditi pangan. Kemudian, mendekati Natal dan tahun baru (Nataru) 2022 biasanya trend harga meningkat," kata Iwan kepada wartawan, Selasa 13 Desember 2022.
Selain itu operasi pasar digelar sesuai dengan arahan Mendagri yang dibahas dalam rakor pengendalian inflasi.
Iwan menjelaskan, operasi pasar yang digelar sejak September 2022 menyediakan beragam bahan pokok yang dibanderol dengan harga murah, dan dilaksanakan dia kali dalam sepekan. Meski bakal berahir pada 28 Desember 2022 nanti pihaknya bakal tetap memantau kebutuhan pangan masyarakat di Kabupaten Mojokerto khususnya. "Kita jadwalkan lagi, jalan terus ini agak panjang nanti. Karena awal tahun sudah mulai persiapan puasa dan idulfitri," terangnya.
Iwan menjelaskan, untuk bahan pokok disediakan di operasi pasar diantaranya beras medium IR64 dijual Rp 43.500 per 5 kg, beras setra ramos dijual Rp 57.000 per 5 kg, MinyakKita dijual Rp 12.500 per liter, Minyak Sovia dijual Rp 32.000 per 2 liter dan Telur ayam ras dijual Rp 27.500 per kg.
Terdapat dua skema operasi pasar yang dilakukan. Yaitu menerapkan secara online melalui aplikasi sinergi smart dan pasar secara konvensional yang melibatkan semua pedagang pasar. Pedagang pasar yang berminat menjadi member Bulog diarahkan mendaftar program Rumah Pangan Kita (RPK).
"Tidak hanya dijual ke masyarakat termasuk kita upayakan melalui pedagang. Jadi pedagang kita ajak untuk menjadi membernya RPK. Itu nanti mereka beli beras itu harga Rp 8.300 per Kg, jenis medium IR 64. Kemudian dijualnya kita minta dijual dibawah HET karena beras mendium HET nya Rp 9.450 per Kg," ujar Iwan.
Meski begitu Iwan tak menampik jika beberapa harga kebutuhan pangan mengalami kenaikan di sejumlah pasar transportasi di Kabupaten Mojokerto. Salah satunya adalah harga minyak goreng curah. "Hari ini yang tinggi minyak goreng curah bisa sampai di Rp16 ribu, cuma di rata-rata sampai Rp15 ribu. Sementara HET nya Rp14 ribu, ini harus diwaspadai tidak boleh naik," terangnya.
Sementara harga cabe rawit yang sempat melonjak hingga Rp55 ribu per Kg kini turun di harga Rp33 ribu. "Upaya kita untuk cabai kita edukasi masyarakat untuk memakai cabai olahan. Bahkan di operasi pasar kita jual cabai itu. Beras medium ini sempat naik juga sekarang turun lagi karena kita gelontor dengan operasi pasar," terangnya.
Advertisement