Kendalikan Angka Kelahiran, Ratusan Perempuan di Kediri Ikut MOW
Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur, Wara Sundari Renny Pramana datang berkunjung ke RSUD Simpang Lima Gumul Kediri. Tujuan kedatangan legislator yang membidangi kesehatan tersebut adalah untuk melihat secara langsung pelaksanaan Bhakti Sosial MOW atau Metode Operasi Wanita atau tubektomi, yakni tindakan pengikatan dan pemotongan saluran telur agar telur tidak dapat dibuahi oleh sperma.
Kegiatan bakti sosial ini merupakan bentuk sinergitas antara Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur dengan DP2KB3A Kabupaten Kediri dan RS SLG. Saat datang di RS SLG, Wara Sundari Renny Pramana langsung bergegas menuju ruang pelayanan di lantai bawah. Bibi dari Bupati Kediri itu, mendatangi satu persatu pasien untuk diajak berkomunikasi sekaligus memberikan motivasi kepada mereka.
Setelah itu, Wara Sundari Renny Pramana bergegas beranjak ke lantai dua untuk melihat proses upaya tindakan penanganan pasien. "Saya datang ke sini untuk memberikan motivasi, sekaligus melihat bagaimana proses penanganan terhadap pasien. Kita cek mulai dari pendataan, proses tunggu hingga dilakukan penindakan dan recovery," ujar Bendahara DPD PDI-Perjuangan Jawa Timur ini, Rabu 18 Oktober 2023.
Ia menilai penanganan yang dilakukan oleh tim medis sudah sangat bagus dan cepat. Apalagi ditunjang oleh prasarana fisik rumah sakit yang sudah modern. "Ini cepat sekali karena segala sesuatu sudah modern. Harapan saya dan tentunya juga harapan mas Bupati Kediri cara seperti bisa menekan angka stunting di Kabupaten Kediri yang sudah turun sebelumnya," harapnya.
Wara Sundari Renny Pramana tidak menyangka kegiatan Bakti Sosial Metode Operasi Wanita ternyata mendapat sambutan antusias luar biasa dari masyarakat. "Minat masyarakat sangat tinggi sekali mudah mudahan yang belum tercover nanti ada kelanjutan seperti ini lagi," pungkasnya.
Sementara itu, Sekaraning Dewi Pergiwa Sari selaku Kepala Bidang Keluarga Berencana Dinas Pengendalian Penduduk Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KB3A) Kabupaten Kediri mengatakan, tujuan dari kegiatan ini selain antisipasi stunting juga sebagai upaya untuk pengendalian kelahiran atau jumlah penduduk
"Maka kita laksanakan pelayanan Keluarga Berencana Baksos MOW. Untuk pelayanan kali ini sudah terlayani sebanyak 160 Aseptor. Dimana 16 Aseptor lainya diketahui dari warga Kota Kediri sedangkan sisanya Warga Kabupaten Kediri," jelasnya.
Para aseptor didominasi usia di atas 30 tahun sampai 40. Usia di bawah 30 tahun tidak boleh, terkecuali yang bersangkutan sudah mempunyai anak lebih dari satu.
"Usia di bawah 30 tahun sebenarnya boleh kecuali dia harus mempunyai anak lebih dari dua, tiga atau empat. Jadi ini mereka yang ikut MOW memiliki anak lebih dari satu. Kegiatan ini berlangsung hanya satu hari," tuturnya.
Setelah dilakukan tindakan penanganan (operasi ringan) pasien harus recovery selama dua sampai tiga jam. Pasien juga disarankan untuk beristirahat tidak boleh bekerja terlalu berat.