Kenapa Seseorang Sering Berzikir Tapi Membuat Makin Dekat Setan?
Ada yang bertanya, kenapa banyak orang yang sering berzikir tapi membuat dia semakin dekat dengan setan. Inilah pertanyaan yang lama dan masih relevan hingga kini. Setidaknya, Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumiddin memberi gambaran berikut.
Seorang murid bertanya kepada gurunya, yakni Imam Al-Ghazali.
"Syaikh, bukankah dzikir bisa membuat seseorang beriman lebih dekat dengan Allah Ta’ala dan seitan akan berlari menjauh darinya ? "
"Benar", jawab Imam Al-Ghazali.
"Namun kenapa ada orang yang semakin rajin berdzikir justru malah semakin dekat dengan syaitan atau kesesatan?" lanjut Sang Murid.
Gurunya yang diberi gelaran Hujjatul Islam ini pun menjawab,
"Bagaimana pendapatmu, jika ada orang yang mengusir anjing namun dia masih menyimpan tulang-tulang dan berbagai makanan kesukaan anjing disekitarnya ? "
"Tentu, anjing itu akan kembali datang setelah diusir " jawab Sang Murid.
Imam Al-Ghazali menjelaskan,
"Demikian juga dengan orang-orang yang rajin berdzikir tapi masih menyimpan berbagai penyakit hati dalam dirinya. Syaitan akan terus datang dan mendekati bahkan bersahabat dengannya. "
11 Penyakit Hati
Penyakit-penyakit hati itu ialah :
1. Kesombongan
2. Iri hati.
3. Dengki.
4. Syirik
5. Berkata kasar.
6. Riya'.
7. Merasa Sholeh.
8. Merasa Suci.
9. Merasa Lebih Baik.
10. Ghibah.
11. Pemarah dan berbagai penyakit hati lainnya.
Ketika penyakit-penyakit hati itu menghinggapi diri seorang hamba, maka syaitan terlaknat akan senantiasa datang mengakrabkan diri dan kemudian syaitan menjadi sahabat karib bagi orang-orang yang terkena berbagai penyakit hati.
Ada satu hadits yang mengingatkan kita. "Jauhilah oleh semua sifat hasad (dengki/iri hati) karena sesungguhnya sifat dengki itu bisa menghabiskan amal-amal kebaikan sebagaimana api menghabiskan kayu bakar. (HR Abu Dawud).
Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu bertakwa kepada Allah, terhindar dari berbagai penyakit hati, selalu mendapat hidayah-Nya. Amin!
Dzikir Harian
اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ.
أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
Sayyidul Istighfar
اللّٰهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لآ إِلٰهَ إِِلآّ أَنْتَ ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَ أَبُوْءُ بِذنْبِي، فَاغْفِرْلِيْ ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إلاَّ أَنْتَ
Artinya:
“Ya Allah, Engkaulah Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau sudah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan berusaha selalu ta’at kepada-Mu, sekuat tenagaku Yaa Allah. Aku berlindung kepada-Mu, dari keburukan yang kuperbuat. Kuakui segala nikmat yang Engkau berikan padaku, dan kuakui pula keburukan-keburukan dan dosa-dosaku. Maka ampunilah aku ya Allah. Sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.”
Shalawat Fatih
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ، الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ، وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ .
Semoga hari ini lebih baik dari hari sebelumnya
زيني الياس
Semoga bermanfaat.
Advertisement