Kenapa Presiden Jokowi Tidak Telfon Macron? Ini Respon Pakar
Presiden Joko Widodo telah menyatakan sikapnya atas pernyataan-pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dinilai menyakiti hati umat Islam. Tentu saja, hal itu telah mewakili Indonesia sebagai negara berpenduduk mayoritas Muslim.
Namun, ada yang menilai langkah Jokowi sebagai kurang tepat. Benarkah demikian?
Pakar Hukum Internasional Hikmahanto Juwana berpendapat jika Presiden Jokowi semestinya berkomunikasi langsung dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron terkait isu panas yang sedang menimpa dunia.
"Bapak presiden kalau bisa telfon, karena saya tahu beliau mempunyai kedekatan juga dengan Presiden Macron. Pada waktu KTT G 20 itu beliau berdua akrab sekali misalnya melakukan vlog dan lain sebagainya," tuturnya pada awak media, Rabu 4 Oktober 2020.
Hal ini menurutnya berhak dilakukan karena Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia.
Menanggapi pernyataan Presiden Macron, Hikmahanto melihat tak ada unsur kesengajaan yang dilakukan Presiden Prancis saat itu.
Ia menilai akan lebih baik jika Presiden Macron mencabut pernyataan tersebut, sehingga isu pihak ketiga yang memanfaatkan situasi dengan memperbolehkan pembunuhan terhadap Presiden Prancis itu tak akan terjadi.
"Kalau saja Macron meminta maaf lalu mencabut pernyataan dengan menyatakan bahwa kemarin itu yang saya tujukan kepada rakyat Prancis bukan masyarakat dunia, itu akan lebih baik," ujarnya.
Sebelumnya pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron mengenai pembelaannya terhadap majalah Satir Charlie Hebdo dan peristiwa kekerasan di sejumlah kota di negaranya memantik amarah umat muslim dunia termasuk di Indonesia. Presiden Joko Widodo pun turut mengecam.
Respon Kedubes Prancis
Pihak Kedutaan Besar Prancis di Jakarta mengaku telah mendengar ucapan Jokowi. Hal itu kini telah dilaporkan ke pemerintah di Paris.
"Indonesia mengecam keras terjadinya kekerasan yang terjadi di Paris dan Nice, Prancis yang telah memakan korban jiwa. Indonesia juga mengecam keras pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menghina dan telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia." pic.twitter.com/dkrXY7I3Up — Joko Widodo (@jokowi) October 31, 2020.
"Kedutaan besar Prancis sudah mendengar pernyataan Presiden RI, Bapak Joko Widodo, yang diucapkan tadi siang, dan sudah menyampaikan pernyataan tersebut ke pemerintah Prancis di Paris," ujar pihak Kedubes Prancis.
Rencananya, Kedubes Prancis akan didemo awal pekan depan. Terkait hal tersebut, pihak kedubes enggan berkomentar.
Hubungan Jokowi dan Macron sebetulnya cukup hangat. Macron memang belum pernah ke Indonesia, tetapi ia sudah bertemu Jokowi di acara internasional.
Pada KTT G20 2017, Jokowi mengajak Macron membuat vlog bersama. Presiden Prancis itu menyebut Jokowi sebagai "my friend."
Advertisement