Kenapa Aremania dan Bonek Begitu Menakutkan, Tragedi Sragen...?
Seperti hantu menakutkan. Mungkin itu yang ada di benak Panpel Babak delapan Besar Piala Presiden 2018 maupun aparat Kepolisan Solo, jika sampai melihat dua kelompok suporter terbesar di Jawa Timur, Aremania dan Bonek bertemu.
Lihat saja, dengan berbagai upaya, Panpel dan Kepolisian Solo berusaha agar keduanya tidak sampai bertemu. Bukan hanya menghindarkan pertemuan dalam satu tribun stadion, namun juga melakukan pengawalan serta pemisahan rute jalur jalan kedua kelompok suporter ini.
Bahkan, upaya agar Aremania dan Bonek tidak berada satu tribun stadion dilakukan dengan cara tidak lazim dalam drawing babak delapan besar. Sebelum drawing dilakukan, para peserta menyepakati Arema dan Persebaya tidak boleh bertemu, meski peluang berjumpa sebenarnya ada.
Masalah drawing selesai. Panpel sukses memisahkan Persebaya dan Arema kecuali jika keduanya lolos hingga partai final. Namun hantu pertemuan Bonek dengan Aremania belum benar-benar sirna. Bagaimana jika kedua bertemu di luar stadion?
Jadwal akhirnya juga diubah, Persebaya vs PSMS Medan main dulu di hari pertama, Sabtu 3 Februari 2018 Pukul 15.30 WIB. Sedangkan Arema vs Sriwijaya digelar, Minggu 4 Februari 2018.
Harapannya, keduanya tidak sampai bertemu dalam perjalanan, saat bonek pulang ke Surabaya dan Aremania berangkat dari Malang ke Solo. Tapi tetap saja itu belum cukup menenangkan semuanya.
Kepolisan Solo lantas melakukan pemisahan rute jalur yang akan di lewati Aremania dan Bonek. Ditambah lagi pengawalan yang akan diberikan kepada rombongan Aremania. Sementara bonek sulit dilakukan pengawalan karena berangkat tidak teroganisir.
INSIDEN SLEMAN
Apa sebenarnya yang menakutkan dari pertemuan Aremania dan Bonek? Jawaban singkatnya adalah peseteruan masa lalu yang kerap menimbulkan korban jiwa.
Sebenarnya, Bonek dan Aremania sudah puluhan tahun tidak berada dalam satu atap tribun bersama. Memang, pada 2015 lalu sempat terjadi insiden yang dikenal dengan sebutan "Tragedi Sragen".
Saat itu, dua Aremania dalam mini bus meregang nyawa di Sragen setelah diserang oleh ratusan suporter dari Surabaya "Bonek" menumpak truk dalam perjalanan menuju Sleman untuk menyaksikan pertandingan Piala Jendral Sudirman.
Namun saat itu yang bertanding adalah Arema vs Surabaya United. Status Surabaya United sendiri tak lepas dari kisruh dualisme Persebaya. Namun aparat kepolisan di Sragen saat itu tetap menyebutnya sebagai "bonek" karena berasal dari Surabaya dan tentu berbaju hijau.
Apapun alasannya, tentu aparat kepolisan tak ingin Tragedi Sragen terulang lagi, apalagi turnamen ini bertitel Piala Presiden. "Dulu masih Persebaya yang palsu saja dua orang meninggal, apalagi sekarang Persebaya yang asli, " begitu kira-kira obrolan warung kopi jelang drawing babak delapan besar digelar.
GERAKAN DAMAI
Namun sampai kapan, Aremania dan Bonek akan terus dipisahkan seperti sekarang ini. Sebenarnya, dua tahun terakhir, baik Aremania maupun Bonek sebenarnya sudah melakukan gerakan untuk mengikis habis konflik indentitas ini
Di perayaan ulang tahun Aremania misalnya, mereka melakukan gerakan dengan ikut membersihkan mobil di jalan dengan Plat L. Sebaliknya Bonek juga kerap melakukan posting serupa dengan menjaga mobil Plat N. Begitu mesranya...
Tidak hanya itu, selama babak penyisihan baik di Stadion Kanjurahan Malang maupun di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, nyanyian rasis saling ejek juga sudah tidak lagi nyaring terdengar.
Namun itu belum cukup meyakinkan semua pihak. Apapun alasannya, upaya Panpel dan aparat Kepolisan Solo dengan segala cara agar bentrok tidak terjadi tetap harus diancungi jempol. Semua demi keamanan dan kenyamanan.
Di Liga 1 musim depan, Persebaya vs Arema dipastikan akan berjumpa. Namun juga bisa dipastikan Bonek dan Aremania tidak akan berada satu tribun karena larangan kepolisan suporter tamu untuk datang.
Satu-satunya peluang melihat 'hijau' dan 'biru' bisa bersatu dalam satu tribun sama hanya akan terjadi di partai final Piala Presiden 2018 yang akan digelar di Stadion Utama Bung Karno, Jakarta.
Itupun dengan syarat, Arema dan Persebaya bisa lolos ke final. Ah, semoga itu terjadi meski rasanya tidak mungkin.....tom