Kenang Cak Sapari, Walikota Eri Cahyadi akan Hidupkan Ludruk
Tokoh ludruk Surabaya, Cak Sapari meninggal dunia, Kamis 15 September 2022 pagi. Cak Sapari meninggal dunia setelah berjuang melawan penyakit diabetes yang sudah diidap beberapa tahun terakhir.
Untuk mengenang karya-karya ludruk Cak Sapari, Walikota Surabaya, Eri Cahyadi akan menghidupkan kembali seni ludruk di Kota Semanggi ini. Terdekat ia akan membuka kembali Balai Pemuda sebagai tempat kesenian, salah satunya seni ludruk.
"Insya Allah bersama Cak Kartolo dan teman-teman lainya untuk membuka kembali Balai Pemuda sebagai tempat kesenian. Dengan mengenang Cak Sapari kita gunakan Balai Pemuda seperti saya awal menjabat dulu," kata Eri Cahyadi saat takziah di rumah duka.
Ia juga mencanangkan, Balai Pemuda bisa digunakan sebagai wadah pentas seni bagi seniman di Surabaya.
"Nantinya seniman bisa bergantian menggunakan Balai Pemuda, mereka juga bisa menjual tiket pementasan di sana. Seniman tidak perlu bayar sewa, hanya kebersihan saja. Ini akan mengerakkan seniman," jelas Eri Cahyadi.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya ini meyakini, seni ludruk tidak akan hilang dimakan zaman melainkan bertransformasi menyesuaikan gaya anak muda masa kini.
"Seperti sekarang ada grup ludruk Luntas yang diisi para anak muda. Ini membuktikan ludruk tidak mati tapi bertransformasi," ungkapnya.
"Kita ingin menampilkan ludruk lagi. Saya ingin menggugah, ayo hidupkan lagi. Menghidupkan lagi sebagai permulaan kita hidupkan kembali Balai Pemuda," tambah Eri Cahyadi.
Di akhir kunjungannya ke rumah duka Cak Sapari, mantan Kepala Dinas Cipta Kerja Kota Surabaya ini turut menyampaikan bela sungkawa mewaliki Pemerintah Kota Surabaya atas kepergian legenda ludruk 80-an ini.
"Hari ini Surabaya berduka kita kehilangan seniman hebat, Cak Sapari. Saya mewakili Pemkot mohon doanya. Semoga beliau juga diparingi (diberi) surga karena membawa nama kota Surabaya menjadi besar karena karya beliau," tandasnya.
Advertisement