Kenalkan Motif Cakra Palah Khas Blitar, 60 Perajin Batik Dilatih
Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Deskranasda) Kabupaten Blitar mengadakan pelatihan membatik. Lewat pelatihan, Dekranasda berharap batik motif Cakra Palah yang jadi ikon Kabupaten Blitar, semakin dikenal.
Batik Cakra Palah, merupakan corak batik yang sudah ditetapkan menjadi ikon Kabupaten Blitar sejak 6 Maret 2020. Deskranasda mulai gencar mensosialisasikan batik Cakra Palah pada para perajin. Salah satunya melalui pelatihan batik yang dilaksanakan selama enam hari, sejak 5 sampai 10 November 2020.
“Terdapat 60 peserta se-Kecamatan Kanigoro dengan masing masing desa diwakili oleh empat peserta” jelas Agus Muntholib Setiawan, Kepala Bidang Pemasaran dan Ekonomi Kreatif Deskranasda Kabupaten Blitar, ketika ditemui Ngopibareng.id di tempat pelatihan Rumah Batik Lawang Wentar Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar.
Motif Cakra Palah sendiri didesain berdasarkan kajian aspek budaya dan sosial masyarakat Kabupaten Blitar. Bekerjasama dengan Institut Seni Indonesia Surakarta (ISI) untuk mengkaji ikon batik khas Kabupaten Blitar melalui Tim Ahli Pusat Kajian Pengembangan Citra Kawasan dan Industri Kreatif yang dipimpin oleh Jati Purnomo.
Motif Cakra Palah memang khas Kabupaten Blitar dan tidak didapat di daerah lain. Sebab motif ini diambil dari relief Candi Penataran. Sebuah candi yang reliefnya menggambarkan masa kejayaan Kerajaan Majapahit.
Cakra yang secara harfiah mempunyai arti roda kehidupan mencerminkan falsafah masyarakat Jawa, yang percaya akan perputaran kehidupan. Sedangkan Palah merupakan identitas motif yang ada di Blitar, jelas Agus Muntolib Setiawan.
Ia berharap motif Cakra Palah ini betul-betul melekat di kalangan perajin batik, sebagai motif khas Blitar yang sifatnya mengisi, bukan mengganti motif unsur lokal yang sudah dikembangkan pengrajin batik.
Tujuan diselenggarakannya kegiatan pelatihan ini, selain untuk sosialisasi ikon batik khas Blitar, juga agar batik Cakra Palah bisa bergaung baik di pameran batik lokal, nasional dan internasional.
Ia juga berharap dengan pelatihan ini, tidak hanya diperuntukkan untuk keahlian dalam membatik tapi juga bisa memancing munculnya asosiasi pengrajin batik di wilayah Kabupaten Blitar.
“Agar mempermudah pemasaran. Kalau ada permintaan dari pasar dengan jumlah yang besar bisa terpenuhi,” katanya.
Advertisement