Kenalkan Batik ke Kancah Internasional, Ini Langkah Muhammadiyah Taiwan
“Tujuannya untuk mengenalkan batik yang telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya dari Indonesia. Semoga di lain kesempatan kita bisa menyelenggarakan pelatihan yang serupa,” tutur Santy.
Batik sebagai karya luhur bangsa Indonesia telah dikenal secara luas. Untuk memperkenalkan ke kancah internasional dibutuhkan kerja keras dan usaha terus menerus. Demikian yang dilakukan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Taiwan.
PCIM Taiwan bekerja sama dengan GWO Taiwan, dan Dewins Hijab turut ambil bagian dalam perhelatan menyambut Idul Fitri 1439 H, dengan mengadakan Pelatihan batik yang dibuka secara umum. Kegiatan membatik kali pertama ini mengusung tema Membatik Bersama, dengan mendatangkan Instruktur batik Ashar Fauzi Hana dari Yogyakarta.
Antusiasme para pengunjung pada pelatihan membatik sungguh luar biasa. Ini terbukti, sebelum acara dibuka, sudah banyak peserta yang ingin praktik bagaimana cara membuat batik. Acara yang dibuka untuk umum ini berhasil menyedot perhatian para pengunjung terutama penduduk lokal.
Menurut Santy selaku pemilik Dewins mengatakan, tujuan diadakannya Membatik Bersama ini untuk mengenalkan Batik yang telah diakui UNESCO senagai warisan budaya dunia dari Indonesia.
“Tujuannya untuk mengenalkan batik yang telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya dari Indonesia. Semoga di lain kesempatan kita bisa menyelenggarakan pelatihan yang serupa,” tutur Santy.
PCIM menggelar acara tersebut, di Taman Daan, kota Taipei . Acara yang dihelat pada Ahad (17/6/2018). Sementara seorang pengunjung penduduk lokal Taiwan, Sharen, yang mengikuti pelatihan membatik bersama mengaku sangat senang, karena ini merupakan kali pertama ia mengetahui bagaimana proses membuat batik yang begitu indah saat dikenakan.
“Saya sangat senang sekali bisa mengikuti pelatihan ini. Ini kali pertama saya melakukannya, dan saya bisa tahu bagaimana kain batik dibuat,” ungkap Sharen. (adi)