Kenali Varian Omicron BA.2, ada 322 Kasus di Indonesia
Omicron memiliki sub varian baru yang dikenal dengan ARS-CoV-2 B.1.1.529 atau Omicron BA.2. Badan kesehatan dunia WHO menyebut varian ini lebih menular dibanding Omicron induknya. Di Indonesia, terdapat 332 kasus Omicron BA.2.
Kasus Omicron BA.2 di Indonesia
Kementerian Kesehatan menyebut ada 332 kasus Covid-19 varian Omicron BA.2. "Ada 332 ya (BA.2)," kata Sekretaris Ditjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, dikutip dari cnndindonesia.com, Jumat 4 Maret 2022.
Menurutnya, gejala yang ditemukan pada kasus BA.2 tak jauh beda dengan BA.1. Pasien BA.2 banyak didominasi tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan seperti batuk.
Kemenkes juga belum bisa memastikan jika Omicron BA.2 memiliki tingkat penularan lebih cepat dari varian Omicron BA.1. Selain itu, ia juga tidak dapat berasumsi bahwa varian tersebut menyebabkan tingkat keparahan pada pasien.
Diketahui, data varian Omicron BA.2 meningkat dari jumlah 252 kasus pada awal pekan lalu. Namun, kasus Omicron yang paling banyak dideteksi oleh pihaknya masih BA.1. "Dari pola yang ada saat ini bukan hanya di RI tapi di dunia, 90 persen Omicron itu didominasi BA.1," katanya.
Penjelasan WHO
Dalam keterangan tertulis di laman WHO, badan kesehatan PBB ini menyebut varian Omicron BA.2 masuk dalam varian of concern.
Meski Omicron BA.1 masih mendominasi kasus Covid-19 di dunia, temuan awal dari WHO menyebut jika varian Omicron BA.2 memiliki daya penularan yang lebih cepat dibanding BA.1. WHO juga menyebut jika kasus Covid-19 di dunia secara umum mengalami penurunan.
Selain itu, dalam penelitian kemungkinan reinfeksi, WHO menyebut pasien yang telah terpapar Omicron BA.1, bisa terinfeksi kembali oleh Omicron BA.2. Namun WHO juga menegaskan jika infeksi BA.1 menyediakan perlindungan yang kuat dalam masa tertentu, untuk mengalami reinfeksi BA.2.