Kenali Risiko yang Mengancam pada Penderita High Myopia
Sering kali orang menganggap sepele gangguan mata terutama gangguan refraksi. Asal pakai kaca mata, masalah menjadi selesai. Padahal, jika mengalami gangguan refraksi tak bisa dianggap sepele. Harus ada pemeriksaan dokter.
Direktur RS Mata Undaan dr. Sahata P.H. Napitupulu, Sp.M(K) bahkan menyebut, sebagai orang Asia kita harusnya lebih waspada terhadap gangguan refraksi ini. "Penyebabnya karena faktor genetika orang Asia yang lebih rentan terhadap gangguan refraksi," ujarnya dalam sebuah kesempatan.
Apalagi, dalam gangguan refraksi ini termasuk juga ada high myopia. High myopia adalah gangguan refraksi dengan minus yang tinggi. Masuk dalam kategori high myopia jika seorang pasien mengalami minus lebih dari 4,5.
Dokter Kitriastuti Sp.M, dari Divisi Refraksi dan Lensa Kontak Rumah Sakit Mata Undaan mengatakan pada mereka yang minusnya tinggi, rata-rata kondisi retina dan syaraf matanya kurang baik.
"Pasien yang menderita high myopia sebaiknya diperiksa kondisi retina untuk memastikan tak ada kerusakan atau kelainan akibat minus yang besar," kata Dokter Kitriastuti.
Selain itu, dalam pemeriksaan high myopia perlu juga dilihat tekanan bola matanya. Karena penderita minus tinggi, tekanan bola matanya akan berbeda dengan orang yang tidak minus.
Risiko High Myopia
Ada beberapa risiko yang harus diwaspadai pada penderita high myopia. Pertama, penderita minus tinggi rentan mengalami ablasio retina. Atau lepasnya syaraf mata dari akarnya.
Risiko kedua pada penderita high myopia adalah terjadinya tekanan bola mata tinggi atau glaukoma. Risiko ketiga adalah pendarahan di syaraf mata akibat peregangan dari bola mata yang berlebihan.
Pertambahan minus ini bisa terjadi secara signifikan pada mereka yang masih dalam usia pertumbuhan. Atau terjadi pada mereka yang mengalami tekanan bola mata yang naik. Kemudian bisa juga terjadi karena infeksi atau inflamasi yang tak tercatat.
"Pasien merasa baik-baik saja, tapi setelah dilakukan evaluasi lebih lanjut ternyata pasien mengalami peradangan," ujarnya.
Mencegah high myopia
Pada mereka yang masih dalam masa pertumbuhan, bisa diberikan kaca mata dan beberapa terapi misal pemasangan lensa atau pengobatan untuk menghambat progresivitas dari minus itu sendiri.
"Tapi memang harus disertai perhatian khusus orang tua, untuk meregulasi atau minus secara berkala. Tapi ini khusus untuk minusnya belum besar," tambahnya.
Sedangkan khusus untuk minusnya yang sudah lebih dari 4,5 pemakaian kacamata atau kontak lensa harus diperhatikan dan dikontrol secara teratur. Jika kondisinya sudah stabil, maka bisa dilakukan Lasik.
Advertisement