Kenali Gejala Gagal Jantung Sedini Mungkin Untuk Pencegahan
Angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah semakin meningkat dari tahun ke tahun. Data itu merujuk pada Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. Salah satu penyakit jantung yang bisa terjadi pada semua usia, baik laki-laki dan perempuan adalah gagal jantung.
Dr. Andrianto, dr., Sp.JP(K) FIHA, FAsCC, pengajar Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) mengatakan, gagal jantung adalah kumpulan gejala akibat jantung tidak mampu memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
“Jantung tidak bisa menjalankan fungsinya akibat dari gangguan komponen organ jantung baik otot, katup, pembuluh darah, atau irama jantung. Gangguan ini yang bisa mengakibatkan gagal jantung jika tidak ditangani dengan baik,” terangnya.
Dokter Andrianto mengungkapkan, penyakit ini tidak terjadi secara tiba-tiba. Sebab, gejala penyakit jantung pasti muncul terlebih dahulu.
"Secara umum gejala yang dapat dirasakan adalah dada berdebar, nyeri atau rasa tidak nyaman di dada, pingsan, hingga wajah pucat kebiruan. Bila gejala tersebut berlanjut menjadi gagal jantung maka akan ditemukan gejala sesak napas atau rasa tidak nyaman saat seseorang bernapas," jelas dia.
Awalnya, menurut dokter Andrianto, gejala sesak napas akan muncul saat seseorang beraktivitas berat. Namun, bila keadaan semakin memburuk sesak napas bisa terjadi saat melakukan aktivitas ringan.
Sementara itu, lanjut dokter Andrianto, gejala sesak napas saat berbaring juga bisa terjadi. Biasanya seseorang yang mengalami sesak napas saat berbaring memerlukan beberapa tumpukan bantal untuk tidur agar bisa mempertahankan posisi tubuhnya supaya tidak berbaring.
Bisa juga terjadi sesak napas saat malam hari sampai membuat seseorang bangun dari tidurnya ini bisa diwaspadai sebagai sesak karena gagal jantung.
"Gejala lain yang dapat terjadi seperti bengkak pada kedua kaki, peningkatan berat badan lebih dari dua kilogram dalam seminggu, batuk-batuk tanpa penyebab penyakit pernapasan, kelelahan, perut sebah dan tidak nafsu makan," tambahnya.
Ungkapnya, akibat gejala gagal jantung yang tidak spesifik dan bisa menyerupai penyakit lain maka diperlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter.
“Pemeriksaannya berupa pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang seperti elektrokardiografi, rontgen dada, pemeriksaan enzim jantung, atau USG jantung yang disebut ekokardiografi,” terangnya.
Terakhir, dokter Andrianto menegaskan, gagal jantung dan serangan jantung adalah dua hal yang berbeda. Serangan jantung merupakan keadaan saat kondisi pembuluh darah mengalami penyumbatan baik total atau sebagian akibat adanya plak sehingga pasokan aliran darah ke otot jantung terganggu secara tiba-tiba.
“Serangan jantung bisa menyebabkan gagal jantung dan atau kematian bila tidak ditangani dengan cepat serta tepat,” pungkasnya.