Kenali Dua Fase Gejala Cacar Monyet Pada Anak-Anak
Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga berisiko terkena cacar monyet atau monkeypox. Melansir dari Medical News Today, Senin, 22 Agustus 2022, ada beberapa laporan di Amerika Serikat yang menyebut tentang paparan cacar monyet pada anak-anak.
Di Indonesia sendiri baru ada satu kasus yang ditemukan pada orang dewasa di Jakarta. Untuk sementara waktu, belum ditemukan cacar monyet pada anak-anak. Meski demikian orang tua perlu berhati-hati serta meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi kesehatan anak-anak.
Dokter spesialis anak RSUD Haji Provinsi Jawa Timur, Dokter Arief W. Rosli, Sp. A mengatakan, edukasi terkait penularan dan gejala harus diketahui oleh orang tua, agar dapat melakukan tindakan yang tepat.
Dokter Arief menjelaskan, cacar monyet adalah bentuk klinis infeksi virus yang ditularkan dari monyet ke manusia. Saat ini berkembang menjadi penularan dari manusia ke manusia.
"Virus tersebut (monkeypox) berkembang dari hewan yang sakit atau hewan yang terkena cakaran hewan yang sedang sakit. Virusnya berkembang di sana," ujar dokter Arief kepada Ngopibareng.id, Sabtu, 3 September 2022.
Penularan virus cacar monyet dari manusia ke manusia, disebut dokter Arief bisa terjadi melalui kontak erat dan droplet. Kontak erat yang dimaksud ialah cairan dari orang yang terkena virus monkeypox mengenai anggota tubuh.
Untuk itu dalam hal pencegahan penting agar menerapkan Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS), terutama pada anak-anak.
"Karena virus ini penularannya lewat kontak erat dan droplet tentunya pencegahan yang harus dilakukan, ya PHBS. Menjaga jarak, sering mencuci tangan dengan air mengalir atau dengan sabun dan memakai masker. Satu lagi kalau ingin menyentuh bagian wajah, terutama mata usahakan tangan dalam keadaan bersih," terang Ketua KSM anak di RSUD Haji ini.
Gejala Cacar Monyet pada Anak
Terkait gejala cacar monyet pada anak, dokter Arief mengungkapkan, gejala cacar monyet terbagi dalam dua fase, yakni fase invasif dan fase erupsi. Di mana fase invasif biasanya terjadi pada 0 hingga 5 hari pertama.
"Gejala yang muncul pada fase ini hampir sama seperti gejala cacar air, seperti deman, lemah, lesu dan gejala khasnya pembengkakan di kelenjar getah bening. Di area leher, ketiak dan genital wajib diperiksa ada pembengkakan atau tidak," jelasnya.
Selanjutnya, fase erupsi gejala yang akan muncul ialah gelembung-gelembung berisi cairan. Gelembung ini pertama akan muncul di area wajah, kaki, kulit kepala hingga area genital.
Virus ini termasuk dalam save limited disease sehingga memiliki masa inkubasi yang cukup panjang, yaitu 6 sampai 13 hari. Atau juga bisa lebih panjang antara 5 sampai 25 hari.
"Jadi saat terinfeksi bisa tidak langsung memperlihatkan gejala. Karena masa inkubasi virus cukup panjang," imbuh dokter Arief.
Tingkat Kefatalan Cacar Monyet pada Anak
Dokter Arief menjelaskan, cacar monyet tidak terlalu berbahaya dibandingkan dengan variola. Cacar monyet juga bisa sembuh sendiri dengan melakukan isolasi mandiri selama tiga minggu.
"Mungkin yang perlu diwaspadai orang tua bekasnya ya, karena itu bisa menyebabkan bopeng dan mungkin mengganggu tampilan estetika anak," ungkapnya.
Sejauh ini, terang dokter Arief, pengobatan cacar monyet pada anak dilakukan dengan mengobati gejala yang muncul. Karena belum ada obat khusus yang disarankan.
"Misal, muncul demam ya demamnya yang diobati, dijaga agar panasnya tidak terlalu tinggi. Selain itu kebersihan juga harus dijaga sebab, seperti saya katakan tadi penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya," tandasnya.
Advertisement